Jakarta – International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) menguasai hampir 2/3 ekonomi global. Kebiajakan ekonomi apapun yang diambil Indonesia pasti terdeteksi dua lembaga keuangan dunia tersebut.
Yang penting Indonesia tidak boleh bergantung pada keduanya, walau Oktober ini pemerintah Indonesia memfasilitasi pertemuan tahunan (annual meeting) IMF dan WB di Bali.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir mengungkap hal itu sesaat sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Dikatakannya, pertemuan tahunan IMF dan WB sudah disampaikan ke DPR RI berikut anggarannya oleh pemerintah jauh sebelum pertemuan digelar. Jadi, pertemuan itu sudah diputuskan DPR RI dan tidak mungkin balik ke belakang untuk membatalkannya.
“Kita harus jaga wibawa negara. Jangan sampai pertemuan IMF ini sudah kita biayai cukup besar, tidak cukup berhasil. Saya harap semua stakeholder baik yang pro maupun yang kontra dengan kedatangan IMF dan WB tetap harus menjaga kondusifitas terhadap pertemuan IMF dan World Bank di Bali.
“Saya melihat ke depan mau tidak mau dalam percaturan ekonomi, faktor global akan sangat kuat mempengaruhi kebijakan-kebijakan di dalam negeri,” jelas Hafisz dalam release yang diterima WartaTransparansi.com.