Surabaya – Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin kembali menegaskan target perolehan suara di Jawa Timur 70 persen. Untuk mencapai target tersebut, TKD Jawa Timur dan Kabupaten/Kota harus bekerja secara optimal.
Tak terkecuali kalangan emak emak, namun pemilih melenial yang jumlahnya sangat tinggi harus kita seser. Jangan tanya caranya apa, namun TKD Jawa Timur sudah menyiapkan strategi tersebut. ungkap Ketua TKD Jawa Timur Irjen Pol (Purn) Mahfud Arifin kepada wartawan di Surabaya, Selasa ( 25/9/2018).
TKD Jawa Timur yang diketuai mantan Kapolda Jawa Timur Mahfud Arifin,
menggelar Deklarasi sekaligus Rakor (Rapat Koordinasi) Koalisi Indonesia Kerja tingkat Jawa Timur di Hote Wyndam Jalan Basuki Rahmat. Pada Rakor perdana dihadiri sedikitnya 300 orang.
Rakor ini dalam rangka persiapan untuk tahapan kampanye pemilihan presiden 2019. Tujuan kegiatan ini, untuk menjabarkan instruksi tingkat nasional agar diimplementasikan ke daerah. Lantaran Rakor menyangkut soal strategis pemenangan, maka tertutup untuk wartawan.
Selain itu, wujud instruksi tim pusat agar segera melaksanakan rapat koordinasi. “Tentu saja misinya memperjuangkan, mengantarkan, dan memenangkan Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin secara elegan. Tanpa ujaran kebencian, lebih untuk menyuarakan kerja nyata Presiden
Jokowi,” ujarnya.
Berkaca dari Pilpres 2014, Jokowi mendapat nomor urut 2. Adapun pada
Pilpres 2019, Jokowi mendapat nomor urut 1. “Ibaratnya, dulu nomor 2 saja Pak Jokowi bisa menang, apalagi sekarang nomor 1,” tandasnya. Target 70 persen sangat realistis.
Menurutnya, strategi mengampanyekan Jokowi sebenarnya cukup sederhana. Yakni, tinggal menyampaikan berbagai keberhasilan Jokowi yang sudah dirasakan rakyat. “Kemiskinan turun drastis lho, tinggal satu digit, di posisi 9,82 persen, ini terendah sepanjang sejarah karena sebelumnya selalu dua digit. Rakyat merasakan kerja-kerja Pak Jokowi,” ungkapnya.
Kinerja Jokowi itu, lanjutnya, juga akan dibumikan dalam konteks masyarakat Jatim untuk membangun kedekatan isu dengan pemilih di provinsi ini. Misalnya, soal pembangunan jalan tol di Jatim, embung-embung baru untuk mendukung pertanian, hingga kemajuan desa lewat dana desa.
“Berton-ton emas diambil dari Papua, tapi jalan-jalan di sana baru terbentang mulus lewat Trans Papua sejak kapan? Mulai 2014 digeber. Itu eranya Pak Jokowi. Begitu juga soal sertifikasi tanah untuk
membantu rakyat, di Jatim ini Pak Jokowi menargetkan bisa menerbitkan 1,57 juta sertifikat tanah untuk rakyat tahun ini,” jelasnya.(ais)