Lapsus  

Sapi : Simbol Kesejahteraan Masyarakat Desa Wonoayu (Bagian 2)

Sapi : Simbol Kesejahteraan Masyarakat Desa Wonoayu (Bagian 2)
Sapi : Simbol Kesejahteraan Masyarakat Desa Wonoayu (Bagian 2)

Untuk mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri, Jawa Timu telah melakukan program Upsus Siwab (Usaha Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting).

Ini adalah program nasional Kementerian Pertanian dalam rangka melakukan percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (UPSUS SIWAB).

Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengejar swasembada sapi yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026 mendatang.

Diharapkan melalui Upaya Khusus ini terwujud Indonesia yang mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat.

Kepala Disnak Jatim, Drh. Wemmi Niamawati, MMA mengatakan, bila tahun sebelumnya, UPSUS SIWAB dilaksanakan pada sapi potong, tahun ini akan dilaksanakan pada sapi perah. Belum lama ini, Disnak Jawa Timur juga melakukan Rakor (Rapat Koordinasi) Upsus Siwab Sapi Perah.

Koordinasi dilaksanakan dengan pengurus KUD sapi perah, perusahaan sapi perah, GKSI serta perwakilan dinas kabupaten/kota yang memiliki potensi sapi perah.

Populasi sapi perah dan produksi susu sapi di Jawa Timur adalah sebanyak 54% dari nasional.

“Meskipun kontribusi Jawa Timur terhadap nasional cukup tinggi, namun masih perlu dikembangkan lagi karena kebutuhan Industri Pengolah Susu untuk nasional masih kurang sekitar 800 ton per hari”,

Ditambahkannya, biogas perlu terus digalakkan bagi anggota KUD. Kadisnak mengharapkan ternak yang keluar dan masuk ke Jatim, dilaporkan dan atas rekomendasi dinas kabupaten/kota serta mendapatkan izin dari dinas provinsi. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga wilayah Jatim dari penyakit hewan menular.

Pada tahun 2018, di Jatim disediakan 245 ribu straw bibit sapi perah Fresien Holstein (FH) bagi peternak. Bagi ternak sapi perah yang bukan anggota KUD dan GKSI, masih bisa diikutkan UPSUS SIWAB seperti pada sapi potong.

Melalui UPSUS SIWAB, petugas KUD diwajibkan melaporkan hasil IB, PKB dan kelahiran melalui ISIKNAS. Pelatihan pelaporan iSIKHNAS bagi petugas KUD dilakukan oleh dinas kabupaten/kota.

Selain sosialisasi UPSUS SIWAB, juga dilaksanakan sosialisasi asuransi ternak, Nomor Kontrol Veteriner (NKV) serta pembebasan brucellosis. Untuk tahun 2018 ini disediakan 20 ribu Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) bagi peternak sapi di Jatim.

Pada tahun 2017, KUD Setia Kawan – Nongko Jajar mendaftarkan 5.000 ekor sapi perah untuk ikut asuransi. Dengan adanya asuransi tersebut, sangat membantu peternak, karena pada tahun tersebut peternak memperoleh biaya asuransi sebanyak 960 juta dari 96 ekor sapi yang mati.

Untuk menuju sukses 2026 , Disnak Jawa Timur telah menetapkan UPSUS SIWAB secara bertahap dan tahun 2018 ini memiliki target : target IB 1.295.600 akseptor, target kebuntingan 1.005.629 ekor, target kelahiran 939.136, penanaman HPT 30 hektar (300.000 stek), dan pngndalian pemotongan produktif 6 lokasi.

Sebaliknya kontribusi Upsus Siwak Jawa Timur untuk nasional tahun 2018 targetnya: insiminasi buatan 1.295.600 (nasional 3.000.000) atau 43,20 persen, kebuntingan 1.005.629 (nasional 2.307.794) atau 43,58 persen dan kelahiran 933.136 dari target nasional 2.148.048 atau 43,72 persen. (Amin Istighfarin)