SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Ikatan Mahasiswa Mawati (IMMawati) agar mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan.
Pesan ini disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ketika membuka Simposium Nasional IMMawati bertema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (25/4) malam.
Ia menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kekuatan kepemimpinan yang visioner dan kolaboratif, serta mampu menyelesaikan masalah (problem solving) dengan solusi yang memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Jadilah pemimpin yang tidak hanya responsif, tapi juga solutif. Setiap tantangan yang kalian hadapi harus dijawab dengan rencana yang matang dan berdampak luas bagi masyarakat,” pesan Khofifah.
“Jika memang ada kebijakan penting yang harus diambil meskipun itu ekstrem, kalau itu memang melahirkan kebaikan maka pilihan-pilihan ekstrem pun, itu juga patut dipilih,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah tidak hanya menyampaikan pesan, Khofifah juga memaparkan capaian Jawa Timur dalam kesetaraan gender. Berdasarkan data BPS, Indeks Kesenjangan Gender (IKG) Jawa Timur tahun 2023 turun signifikan menjadi 0,423 dari 0,440 di tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan kemajuan di bidang kesehatan reproduksi, partisipasi politik, dan ekonomi.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Timur tahun 2024 tercatat sebesar 92,19 persen, meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 92,15 persen. Capaian ini menjadikan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi terbaik dalam menjamin akses perempuan terhadap pendidikan, kesehatan, dan partisipasi ekonomi.
“Angka-angka ini bukan sekadar statistik, tapi bukti bahwa ketika perempuan diberi ruang, mereka tidak hanya tumbuh, tetapi juga memimpin,” tandasnya.