Ada Stand Up Comedy

Ada Stand Up Comedy
Foto: Tarkani (kiri) saat menerima taliasih dari menejemen

PEKALONGAN (WartaTransparansi.com) – Acara Buker Keluarga Besar PT Hijaz Textile Industry produksi sarung Al Hijaz, ada stand up comedy, karyawan senior Tarkani, ia mengaku bersyukur dan terimakaish usulannya tahun lalu untuk piknik bersama karyawan terkabulkan.

Menurut Tarkani, piknik (rekreasi) ke Jogjakarta dalam sepanjang hidupnya baru dua kali, karena setelah lulus S-1 (atau setara SD, sekolah dasar) diajak piknik ke Semarang, dan yang kedua bersama karyawan sarung Al Hijaz tahun lalu.

Tarkani (karyawan Hijaz Textile Industry) sebagai stand up comedy, sebagai diketahui lawakan tunggal, komedi tunggal atau komedi statis (bahasa Inggris: stand-up comedy), yaitu
salah satu genre lawakan yang pelawaknya membawakan lawakan mereka di atas panggung seorang diri dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik. Lawakan ini dilakukan langsung dihadapan penonton.

“Tapi jangan meremehkan saya, karena pada tahun 1989 sudah bekerja di travel yang sering mengantarkan tamu ke Jakarta, dan ada tiga kali peristiwa mengagetkan,” katanya, Jumat (14/3/2025) di Hotel Nirwana, Pekalongan.

Pertama, lanjut dia, saat berdiri di depan gedung besar ada tulisan OPEN, yang pasti tempat itu sangat panas karena open yang untuk memanggang. Tetapi kok pintunya baik.

“Lebih kaget setelah melihat yang keluar dari ruangan OPEN orang Afrika yang kelihatan ngosong,” tutunya.

Kemudian, menurut Tarkani, waktu naik angkot dari Pasar Senin ke Pasar Minggu, harus membayar 7 kali lipat dari ongkos yang waktu itu Rp 500,-.

“Saya tanya kernetnya, kok bayar Rp 3.500,-, katanya dari Pasar Senin ke Psaar Minggu, harus lewat Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu, ya semua kan harus membayar,” ujarnya disambut gelak tawa.

Karyawan Al Hijaz semakin tertawa ngakak serta pengalaman ketiga, waktu naik bus kota, kondektur bilang “Sudirman … Sudirman…”, ada yang turun 5 orang, setelah saya tanya ternyata tidak ada yang namanya, Sudirman.

Tarkani menegakan, bahwa di Hijaz Tektile Industry, bukan hanya sebagai karyawan, tetapi mitra karena aspirasi teman-teman dan saya menjadi kenyataan, “Bukan minta, tetapi ke depan, saya yakin semua karyawan Hijaz keluar dari rumah berdoa supaya pekerjaan lancar dan keselamatan sejak berangkat hingga pulang,” katanya.

Lebih menyenangkan lagi, lanjut Tarkani, semua karyawan punya tanggung jawab, sehingga tidak pernah terjadi apa apa, dan gejolak apa apa. Mudah mudahan seterusnya begitu. (Jt)