Kediri  

Pemkot Kediri Sidak Pasar, Temukan 30 Persen Sampel Pangan Mengandung Zat Berbahaya

Pemkot Kediri Sidak Pasar, Temukan 30 Persen Sampel Pangan Mengandung Zat Berbahaya
Tim dari DKPP, Dinas Kesehatan, dan BPOM Kediri melakukan sidak di Pasar Setono Betek. (Foto: Istimewa)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Sebagai upaya memastikan makanan yang beredar aman dikonsumsi masyarakat selama bulan Ramadan. Pemerintah Kota Kediri menggelar inspeksi mendadak (sidak) keamanan pangan di Pasar Setono Betek, Rabu (12/3/2025).

 

Sidak ini melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Dinas Kesehatan, serta Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kediri.

 

Kepala DKPP Kota Kediri, Moh. Ridwan, menegaskan bahwa pengawasan ini bertujuan memberikan rasa aman kepada masyarakat sekaligus mencegah peredaran pangan segar dan olahan yang mengandung bahan kimia berbahaya.

“Ini bentuk komitmen kami untuk memastikan pangan di Kota Kediri aman dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.

Dalam sidak tersebut, tim melakukan pengujian terhadap 31 sampel pangan, termasuk sayuran, ikan asin, daging, kerupuk, terasi, rumput laut, dan cendol. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 30 persen sampel mengandung zat berbahaya seperti formalin.

“Kami menemukan beberapa komoditas pangan segar dan olahan yang terindikasi mengandung bahan berbahaya. Jika hasil evaluasi menunjukkan ancaman serius, kami akan memperluas uji pangan di pasar lain,” jelas Ridwan.

Sebagai tindak lanjut, DKPP akan memberikan edukasi kepada pedagang agar mereka tidak lagi menjual makanan yang tidak layak konsumsi.

Ridwan mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih makanan dengan memperhatikan tampilan dan ciri-ciri pangan sehat. Namun, ia juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik, karena Pemkot Kediri terus melakukan pengawasan.

“Jika masyarakat menemukan pedagang yang menjual bahan pangan yang diduga mengandung zat berbahaya, segera laporkan ke DKPP agar bisa ditindaklanjuti,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPOM Kediri, Gidion, menjelaskan bahwa pengujian cepat dilakukan untuk mendeteksi kandungan bahan berbahaya seperti Formalin, Boraks, Methanil Yellow, dan Rhodamin B. BPOM juga memberikan edukasi kepada pedagang dan masyarakat melalui penyuluhan serta pembagian leaflet tentang bahaya penyalahgunaan bahan kimia dalam pangan.

 

“Sebagian besar sampel memenuhi syarat, namun 30 persen masih mengandung zat berbahaya. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menelusuri pemasok bahan pangan tersebut dan melakukan pembinaan agar mereka hanya menjual produk yang aman,” katanya.

Para pedagang di Pasar Setono Betek menyambut baik sidak ini. Yuni, seorang pedagang tahu, mengatakan bahwa pengawasan dari Pemkot Kediri membuat pembeli lebih percaya terhadap produk yang dijual di pasar.

“Senang dengan adanya kegiatan seperti ini. Semoga bisa rutin dilakukan agar kami sebagai pedagang dan konsumen terlindungi dari pangan yang mengandung zat berbahaya,” pungkasnya.

Sidak keamanan pangan oleh Pemkot Kediri menemukan 30 persen sampel pangan mengandung zat berbahaya. Pemerintah akan terus melakukan pengawasan, edukasi, serta pembinaan kepada pedagang dan pemasok untuk memastikan makanan yang beredar aman dikonsumsi.

Masyarakat diimbau untuk tetap selektif dalam memilih pangan dan segera melapor jika menemukan indikasi makanan berbahaya.(*)

Penulis: Moch Abi Madyan