Kediri  

Mas Dhito Dukung SMA Dharma Wanita 1 Pare Masuk Program Sekolah Rakyat untuk Entaskan Kemiskinan

Mas Dhito Dukung SMA Dharma Wanita 1 Pare Masuk Program Sekolah Rakyat untuk Entaskan Kemiskinan
Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana dan istrinya Eriani Annisa Hanindhito sedang menyematkan slempang kepada perwakilan siswa SMA Dharma Wanita 1 (Foto: Istimewa)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito berharap SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School dapat masuk dalam program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Presiden.

Sekolah berasrama yang didirikan sejak 2023 ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Kediri, dengan harapan dapat membuka akses pendidikan lebih luas dan membantu mengentaskan kemiskinan.

“Di Kabupaten Kediri sendiri kita sudah punya SMA Dharma Wanita boarding school yang konsepnya sama dengan sekolah rakyat yang dicanangkan bapak presiden yaitu sekolah berasrama,” tulis bupati yang akrab disapa Mas Dhito ini seperti dikutip lewat instagram pribadinya, Senin 10 Maret 2025.

SMA Dharma Wanita 1 Pare boarding school yang didirikan pada tahun 2023 kini telah memasuki angkatan kedua. Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda Mas Dhito juga mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Kediri telah menginventarisir aset yang dimiliki untuk lokasi sekolah rakyat yakni GOR Totok Kerot.

“Saya berharap SMA Dharma Wanita boarding school Pare ini bisa pindah ke Totok Kerot, kita kasih fasilitas olahraga yang baik dan yang tidak kalah penting bisa masuk program prioritas boarding school bapak presiden,” ungkapnya.

Siswa Sekolah SMA Dharma Wanita boarding school ditujukan bagi warga Kabupaten Kediri di tiap kecamatan yang memiliki latar belakang dari keluarga kurang mampu atau miskin. Adapun kebutuhan siswa mulai seragam maupun peralatan sekolah dan selama tinggal di asrama digratiskan.

Hal itu sesuai tujuan dari sekolah rakyat untuk mengentaskan kemiskinan serta memperluas kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Memastikan siswa berasal dari keluarga miskin, selama didirikan proses seleksi juga dilakukan dengan melakukan kunjungan ke rumah untuk validasi.

 

Mas Dhito berharap melalui pendidikan yang diberikan, siswa dari sekolah rakyat itu begitu lulus nantinya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan.

“Itu menjadi harapan saya terkait sekolah kerakyatan, karena mereka yang sekolah di sana (SMA Drama Wanita boarding school) adalah orang yang paling susah dari kecamatannya masing-masing,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui dalam rapat koordinasi penguatan ekonomi desa pada Minggu (9/3/2025) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepala daerah bupati/walikota untuk menyiapkan lahan yang nantinya bakal diperuntukkan untuk sekolah rakyat.(*)

Penulis: Moch Abi Madyan