Pastikan Korban SMP 7 Mojokerto di Pantai Drini Yogjakarta Dapat Layanan Maksimal

Pastikan Korban SMP 7 Mojokerto di Pantai Drini Yogjakarta Dapat Layanan Maksimal

MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Pemerintah kota Mojokerto gerak cepat turun tangan atas tragedi kecelakaan laut menimpa rombongan outting class siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, wilayah Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul yang menelan 4 korban jiwa.

Pj. Ko hoWali Kota Moh. Ali Kuncoro menyampaikan atas nama Pemerintah Kota Mojokerto dan masyarakat menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban.

“Kepada keluarga korban meninggal dunia, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Semoga keluarga tabah dan sabar dalam melewati situasi yang tidak mudah ini. Kepada korban yang masih dalam perawatan, kita doakan segera pulih kembali,”ungkap Ali Kuncoro, saat dikonfirmasi, Rabu (29/1/2025).

Dijelaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) serta Dinas Kesehatan P2KB  telah berada Yogyakarta untuk melakukan penanganan lebih lanjut dan berkoordinasi intens dengan tim SAR serta Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit terkait di daerah yang menjadi lokasi kecelakaan.

“Kita akan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh korban dan keluarga yang menuju lokasi kejadian. Kita pastikan korban luka akibat kecelakaan ini mendapat perawatan maksimal,” ungkapnya.

“Setelah menerima laporan ada wisatawan hanyut terseret ombak  yang melibatkan rombongan SMPN7,  kami telah melakukan koordinasi dengan Polresta Mojokerto untuk penjemputan rombongan yang saat ini sudah dalam perjalanan ke Kota Mojokerto,” kata Pj Wali Kota.

Ditambahkan sebanyak 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto tertimpa musibah terseret ombak di pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) saat sedang melaksanakan outing class dengan korban meninggal sebelumnya 3 orang, 9 orang berhasil selamat. Dengan 1 korban yang ditemukan pada Rabu (28/1/2025)4 , jumlah korban meninggal menjadi 4 orang.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Mas Pj juga menginstruksikan agar outing class diarahkan ke tempat-tempat yang sifatnya lebih memberikan edukasi seperti museum dan cagar budaya.

“Outing Class untuk sementara kita imbau untuk ditangguhkan terlebih dahulu, khususnya ke pantai ke gunung mengingat kondisi cuaca yang berpotensi bencana hidrometrologi. Ke depankan yang sifatnya edukasi seperti ke museum atau cagar budaya” pungkasnya. (*)

Penulis: Gatot SugiantoEditor: Amin