MOJOKERTO (WartaTransparansi.com)– Pelaksanaan program MBG (makan bergizi gratis) bagi pelajar di Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto yang sedianya diawali pada hari ini, Selasa (21/1/2025) dan hari berikutnya terpaksa mengalami penundaan terlebih dahulu.
Pasalnya Dinas Pendidikan dan Kebudaan (Disdikbud) perlu menyesuaikan jadwal secara serentak (nasional) dengan menunggu pemberitahuan resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto Drs. Rubby Hartoyo M.Si, membenarkan terkait diundurnya tahap awal program MBG (makan bergizi gratis). Penundaan pelaksanaan ini merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui BGN.
’’Sebenarnya mulai hari ini, kami sudah mengawali pelaksanaan makan bergizi gratis bagi pelajar di Kota Mojokerto, namun terpaksa kami tunda untuk program makan bergizi gratisnya, sambil menunggu pemberitahuan resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN), tegas Kadis Dikbud Kota Mojokerto, saat dikonfirmasi, Selasa, (21-1-2025).
Ruby menyebutkan, tidak mengetahui secara pasti sampai kapan penundaan program MBG. Sebab, baik Pemkot Mojokerto maupun dikbud belum mendapatkan surat resmi dari BGN terkait jadwal pelaksanaan.
’’Kami belum belum tahu jadwal pastinya pelaksanaan MBG di Kota Mojokerto karena dari BGN belum memberi tahu informasi resmi ke pemerintah daerah terkait pelaksanaan. Nanti kita akan mengikuti saja,’’papar Ruby Hartoyo.
Sebelumnya, pelaksanaan MBG di Kota Mojokerto rencana akan diluncurkan per 13 Januari 2025. Namun, pelaksanaan perdana itu ditunda dan dijadwalkan ulang untuk dilaksanakan pada Senin (20/1/2025). Namun, program prioritas nasional ini kembali ditunda hingga menunggu pemberitahuan dari pemerintah pusat melalui BGN.
Untuk tahap awal, program MBG baru akan menyasar 9 lembaga pendidikan di wilayah Kecamatan Magersari. Masing-masing menyasar perwakilan lembaga jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, hingga pondok pesantren dengan jumlah peserta didik sebanyak 2.869
Dikatakan Ruby, program perdana MBG sepenuhnya diampu oleh BGN. Salah satu penyedia jasa katering telah ditunjuk sebagai penyuplai. Penundaan pelaksanaan diperkirakan untuk menunggu kesiapan daerah lain karena akan dilakukan serentak. ’’Jadwalnya dari sana (BGN, Red). Kalau Kota Mojokerto Insya Allah sudah siap, tinggal dari BGN kalau sudah ada perintah langsung pelaksanaan,’’ jelas dia.
Seperti rencana awal, lembaga yang akan mendapatkan jatah MBG terdiri dari SMAN 2 Mojokerto dengan jumlah sasaran terbanyak 1.293 siswa. Berikutnya terdapat SMPN 9 Mojokerto dengan 572 siswa dan SDN Wates 1, 3, 4, 5, dan 6 dengan total perserta didik 839 anak.
Selain itu, program MBG juga menyentuh jenjang PAUD dan pondok pesantren. Di antaranya untuk TK Karya Bakti dengan jumlah 60 anak serta PPTP Darul Quran Mojokerto dengan 105 siswa. (gatot sugianto)