MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Penyaluran beras bantuan CBP (Cadangan Beras Pemerintah) tahap III bulan Desember 2024 dari Bapenas pada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kab. Mojokerto dinilai sudah membaik.
Ini diutarakan warga penerima usai melihat warna butiran beras saat mengambil jatahnya di Balai Desa Kesimantengah Kec. Pacet meski belum merasakan hasil masaknya menjadi nasi.
Pantauan di lokasi, sebanyak 328 warga desa Kesimantengah diiringi hujan deras mengantri pengambilan jatah beras bantuan CBP dari Bapenas tahap III Bulan Desember 2024. Meski jumlah penerima lebih dari 300 orang, namun penyaluran beras yang didistribusikan pihak Kantor POS Kec. Setempat mulai pukul 13.00 WIB bisa terealisasi dengan lancar dalam kurun waktu kurang dari 3 jam.
“Dilihat dari butiran beras yang tercecer warna beras lebih bagus dari bantuan beras tahan II (Bulan Oktober) kemarin. Bahunya juga tidak apek, mudah-mudahan setelah dimasak nanti jadi nasi yang kenyal dan beraroma nasi,”aku Sukarsih, warga Karangan-Pacet. Senada juga diutarakan Warsito dan Sita warga lainnya, Sabtu (7/12/2024).
Menurut warga meski beras yang diterima tahap II bulan Oktober lalu mutunya kurang baik, namun berasanya bisa difungsikan keperluan lain. Banyak warga yang memanfaatkan untuk kirim acara selamatan tahlil, orang punya hajad maupun untuk melayat saat ada warga yang meninggal dunia.
“Bantuan beras tahap II bulan Oktober kemarin, selain warnanya agak hitam, bahu nasinya juga apek dan rasanya sepo, seperti beras yang tersimpan sudah lama,”jelas warsito.
Meski demikian lanjut sejumlah warga, mereka tidak bisa komplain karena saat mengadu ke perangkat desa setempat, jawabnya pihak desa hanya ketempatan saja, soal kondisi beras tidak tahu menahu. Demikian juga saat mengadu ke Kantor POS, jawaban yang diterima pihak Kantor POS hanya menyalurkan saja dan tidak bertanggung jawab soal kwalitas beras yang di salurkannya.
Media wartaTransparansi.com saat memantau penyaluran beras bantun CBP dari Bapenas di Desa Kesimantengah Kec. Pacet pada tahap II dan tahap III bulan Desember hampir semua warga mengaku kwalitas beras bantuan tahap II (Oktober) kurang baik. Selain warnanya mangkak, rasanya sepo dan baunya juga apek saat dimasak jadi nasi
Petugas kantor POS yang menyalurkan beras di desa setempat, juga mengakui beras bantuan tahan II bulan Oktober dikeluhkan banyak warga karena tidak sebaik dengan beras bantuan Tahap I bulan Agustus.
“Mudah mudahan beras yang diterima warga tahan III bulan Desember ini, mulai warna, rasa dan bahunya baik. Dan warga sudah melihatnya sendiri ada butiran yang bercecer terlihat lebih baik,”katanya.
Kantor Dispari Kab. Mojokerto yang juga terlibat terkait penyaluran beras bantuan dari Bapenas mengaku pihaknya hanya bertugas sebagai monitoring penyaluran beras tersebut. Sedang berkaitan dengan kwalitas beras, yang lebih tahu pihak Bulok.
“Kami punya wewenang untuk memastikan seluruh bantuan ini tepat sasaran dan diterima langsung oleh warga yang membutuhkan. Dengan adanya bantuan beras ini, semoga dapat membantu kebutuhan pangan keluarga,”jelas staf di Dispari Kab. Mojokerto
Dijelaskan penyaluran bantuan pangan tahap ketiga dari Badan Pangan Nasional ini menutup program bantuan CBP untuk tahun 2024. Pemerintah Kab. Mojokerto memastikan distribusi dilakukan secara transparan, adil, dan sesuai data penerima yang telah diverifikasi.
“Program ini dari Bapanas (Badan Pangan Nasional) berdasarkan data P3KE, dan ini merupakan tahap ketiga bulan Desember tahun 2024. Sedangkan untuk tahap pertama dan kedua sudah tersalurkan pada bulan Agustus dan Oktober 2024,”pungkasnya.
Kepala Cabang Bulog Subdrive Surabaya Muhammad Husin, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu meski belum ada komplain dari warga penerima mengaku berterima kasih ada informasi yang masuk terkait kwalitas beras bantuan CBP sambil mengamati sample beras yang dibawa awak media.
Husen menjelaskan, selama ini masih belum ada komplain dari warga penerima. Meski demikian jika ada warga yang komplain terkait kwalitas beras yang tidak sesuai, pihak Bulog sanggup menggantinya.
“Kalau ada warga yang komplain, terkait kwalitas beras CBP yang disalurkannya, kami pihak Bulog akan menggantinya dengan kemasan baru,”tegas Kacab Bulog Subdrive Surabaya.
Secara terpisah, Plt. Kepala Diskominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto mengungkapkan, jika warga kesulitan mengadu berkaitan dengan keluhan warga dalam bentuk apa saja, warga bisa mengadu lewat aplikasi DAMARMOJO yang dilaunching pada 9 April 2021.
“Sekarang warga tidak pelu susah payah jika ingin mengadu terkait permasalahan yang ada hubungannya dengan pemerintahan Kab. Mojokerto. Pemkab Mojokerto sudah menyediakan layayanan dumas DAMARMOJO. Bahkan hingga hingga Desember 2024 telah mendapat 749 aduan yang masuk. Selain terkait keluhan di desanya juga ada yang minta informasi yang dibutuhkan”tegas Ardi. (*)