SURABAYA (WartaTransparansi.com) – KPU (Komisi Pemilihan Umum) Jawa Timur berhasil merealisasi debat calon gubernur-wakil gubernur Jawa Timur tiga kali sebagaimana diamanatkan dalam peraturan KPU No. 13/2024. Terakhir berlangsung di Grand City pada Senin (18/11/2024) malam.
Dari tiga kali penyelemggaraan debat berhasil disuguhkan kepada masyarakat sangat luar biasa dan KPU memberikan kesempatam dan fasilitas yang sama. Ketiga cagub juga telah menyampaikan program, visi misi dan gagasan.
Lalu bagaimana masyarakat merespon gagasan tiga kandidat yang telah dipertontonkan tersebut. Pengamat sosial dan politik Universitas Trunojoyo (UNIJOYO) Madura Dr. Surokim Abdussalam nengatakan, debat ketiga (terakhir) berlangsung lebih baik, lugas dan juga trengginas.
Sebagai debat pamungkas saya pikir debat kali ini sudah menarik. Ketiga paslon bisa tampil lepas dan leih komunikatif.
“Tawaran dan terobosan program juga progresif dan sudah dipaparkan dengan baik. Ide idenya beyond, bukti para kandidat bisa menunjukkan adanya pemahaman yang baik terkait pemahamanan geososio strategis Jawa Timur dengan berbasis best practice dan best futurenya,” kata Surokim kepada Wartatransparansi.com, Selasa (19/11/2024)
Surokim mengaku terus mengikuti debat pertama, kedua dan ketiga. Pada debat terakhir dinilainya lebih dinamis dan segar. Jika dilihat apa yang disampaikan masing masing pasangan. Paslon 1 tampil lugas dengan koreksi yang tajam dengan melihat kekurangan dan kelemahan petahana dan menawarkan solusi yang lebih progresif.
Ide tentang ambulans air dan kereta Madura termasuk yang menarik. Kritik kritik yang tajam terhadap kekurangan petahana menarik. Namun saya lihat masih belum terlihat utuh komprehensif dan aplikabel, khususnya pemahamanan terkait implementasi dan batas batas memahami kewenangan daerah dan pusat, kolaborasi serta bagaimana kerja sama antarsektor bisa dilakukan untuk bisa merelalisasikan ide ide tersebut, tandas Surokim yang juga peneliti senior ini.
Paslon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa khofifah-Emil Elestianto Dardak kata Surokim, berusaha menunjukkan bukti dan prestasi dan menekankan akan pentingnya aspek keberlanjutan berdasarkan pengalaman yang sudah dilakukan selama ini. Tekad menjadikan Jawa Timur sebagai pintu gerbang baru nusantara menarik. Narasi keberlanjutan yang dibangun, saya pikir sangat menguatkan paslon ini.
Sementara paslon 3 tawaran tawaranya sangat progresif dan bahkan beyond seperti membuka akses terowongan terowongan jalan, mengatasi rob banjir itu tak terbayangkan sebelumnya kendati terlihat masih sektoral. Menurut saya itu menarik dan bisa menjadi penguat.
Dikatakan oleh Surokim, sebagai sebuah panggung depan yang terbatas waktu, saya pikir para paslon sudah berusaha tampil maksimal dan sudah mampu memantaskan diri menjadi paslon di pilkada Jawa Timur dengan beragam tantangan yang bisa dipahami dan diberikan solusi baik dari aspek policy strategis maupun operasional dengan baik. (*)