Surabaya – Angel Alfredo Vera meninggalkan Persebaya per 1 Agustus 2018. Kondisi itu membuat manajemen tim harus memanggil pelatih Persebaya U-19 Bejo Sugiantoro untuk menggantikan posisi pelatih asal Argentina tersebut sebagai caretaker (pelatih sementara).
”Saya telah bertemu langsung dengan Coach Alfredo, mendiskusikan situasi yang terjadi secara terbuka dan baik-baik. Coach secara gentleman menyampaikan pengunduran dirinya, dan saya sangat apresiasi terhadap profesionalitasnya dalam menghadapi situasi ini. Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Saya akan terus mengingat jasanya membantu menyelamatkan Persebaya tahun lalu, menjadi juara Liga 2 dan kembali ke Liga 1. Bagaimana pun dia pernah menjadi bagian penting dalam sejarah klub bersejarah ini. Saya berharap semua pihak juga terus mengenang jasa tersebut,” jelas Presiden klub Persebaya Azrul Ananda.
Bejo sendiri baru saja pulang dari Australia Barat untuk memimpin tim Persebaya U-19 melakukan pemusatan latihan. Sesuai rencana, Bejo akan memimpin latihan Rendri Irwan Putra dan kawan-kawan dalam latihan perdana setelah away ke Serui. Latihan akan digelar di Stadion Jenggolo Sidoarjo, Kamis (2/8) sore.
Dengan jadwal pertandingan yang mepet, melawan Persela Minggu (5/8), lalu Barito Putera pada 12 Agustus, Bejo menjadi pilihan terbaik untuk caretaker. Setelah melawan Barito, liga akan break satu bulan bersamaan dengan penyelenggaraan Asian Games 2018. Masa itu, bisa dimanfaatkan manajemen untuk menyusun langkah-langkah yang lebih strategis.
”Kami telah bicara dengan Coach Bejo, dan demi Persebaya, dia siap menjadi pelatih caretaker untuk dua game ke depan. Sambil kami menyiapkan langkah-langkah selanjutnya untuk sisa musim dan tahun-tahun selanjutnya,” papar Azrul.
Alfredo memutuskan mundur setiba dari partai away ke kandang Perseru Serui, Rabu (1/8). Keputusan tersebut diambil Alfredo tidak lepas dari hasil negatif yang diraih Persebaya dalam tiga pertandingan terakhir. Sebagai gantinya, Green Force menunjuk asisten pelatih Bejo Sugiantoro menjadi caretaker. Legenda hidup Persebaya yang mengantarkan Green Force juara Divisi Utama (kini Liga 1) pada 2004 itu, diharapkan bisa mengangkat performa tim.
”Sebagai profesional, saya selalu siap dengan segala risiko dan konsekuensi dari pekerjaan saya. Demi kebaikan tim, demi kebaikan Persebaya, dan demi kebaikan seluruh masyarakat Surabaya, saya menyampaikan kepada Presiden Klub bahwa saya mengundurkan diri. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala kebaikan yang telah saya terima, dan semoga kita semua tetap bisa terus menjalin hubungan baik ini,” kata Alfredo. (nov)