Lapsus  

Thowaf Wada’ Penuh Air Mata”  Perjalanan Umrah ketika Madinah dan Makkah Berubah (10)

Thowaf Wada’ Penuh Air Mata”  Perjalanan Umrah ketika Madinah dan Makkah Berubah (10)
Jamaah putri sebelum thowaf wada'

Detik detik menjelang meninggalkan kota Makkah sekaligus check out dari Hotel Al Safwah Royale Orchid (bukan Shofwa Orchid, seperti tulisan sebelumnya), rombongan jamaah private Balubaid sejak pukul 07:30 sudah mulai siap berangkat ke Masjidil Haram (Baitullah).

Jamaah pria sangat senang karena hanya menginjakkan kaki di pelataran Ka’bah pada saat thowaf umrah saja, selebihnya hanya sholat di luar area thowaf. Itulah perubahan drastis di Masjidil Haram Makkah (tidak seperti tahun tahun sebelumnya, pakai sarung dan baju apa saja, bisa menikmati sholat di depan Ka’bah di pelataran Rumah Allah sejak zaman Nabi Ibrahim).

Apalagi, mendekat ke Maqom Ibrahim dan Hijir Ismail atau Talang Emas dengan pakaian sarung, sudah tidak jamannya lagi. Semua sudah tertib dengan pakaian ihram, walaupun jamaah wanita tidak sholat atau sekedar thowaf.

Ke depan tidak tertutup kemungkinan jamaah pria akan berbuat “nakal”, mengelabuhi petugas dengan memakai pakaian ihram hanya untuk thowaf atau sholat 5 waktu. Tetapi itu tetap sebuah perubahan yang baik dan positif di Masjidil Haram.

Bahkan jauh lebih menenangkan dan membuat kepastian hukum sekaligus kepastian ibadah, apabila mendekat ke Hajar Aswad dan mencium dengan diberikan tasreh dengan dikawal petugas sedemikian rapi. Jika itu terjadi, MasyaAllah. Baitullah MasyaAllah.

Thowaf Wada’, Selasa (20/8/2024) itulah membuat beberapa pemikiran dan saran untuk perubahan lebih baik di Masjidil Haram. Sebab dengan memakai pakaian ihram dan tidak standar pakaian ihram thowaf atau haji (dengan memakai celana pendek, atau pakaian berjahit) bisa thowaf dan sholat sholat sunnah dengan tenang di depan Ka’bah. Rasanya terbayar selama 3 hari di Makkah tidak sholat di depan Ka’bah.

Thowaf Wada’ rombongan private Balubaid, setelah selesai berdoa dengan thowaf sebanyak 7 kali, kemudian mendekat ke Multazam dengan menyentuh pintu Ka’bah yang termasuk salah satu tempat mustajabah. Meledaklah tangis dari para jamaah, banjir air mata juga banyak terlihat di sekitar pintu Ka’bah bukan hanya dari rombongan kami.

Bu Cici yang masih semangat dengan enteng mengatakan, “Saya jadi bingung di sekeliling saya semua orang pada nangis dan nangisnya kenceng lagi,” katanya enjoy.