Ketika usia semakin mendekati maghrib, cahaya kuning kemerahan memancarkan sinar redup
Ketika usia bertambah pertanda kontrak perjalanan ujian di dunia sudah semakin berkurang mendekati berhenti
Ketika usia memasuki angka keramat maka dzikir mengingat nikmat sebagai tanda rasa syukur sejati semakin terukur berbaur dengan tafakur
Ketika usia senja memanja wajah lupa wajah berpahala wajah bermakna wajah berupa rupa wajah bersandar aqidah pasrah. Itulah potret usia maghrib
Ketika usia sudah menyapa dunia dengan ramah tak mampu berteriak lantang seperti masa masa gagah perkasa berdoa bercerita kepada Yang Maha Kuasa lebih utama
Ketika usia mulai bermanja manja dengan aneka penyakit mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, seperti rembulan tertutup awan berliku, seperti matahari diguyur hujan rintik rintik, surga adalah jalan pilihan
Ketika usia semakin banyak menyapa alam semesta, menyatu dengan angin, menari nari dari keramaian hingga kesepian, tanda tanda alam adalah impian menuju keabadian dalam kenikmatan sejati menyerahkan sepenuhnya kepada Ilahi Robbi. (*)
Magelang, 23 Mei 2024