Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo, mendukung diselenggarakannya konferensi dua tahunan tentang populasi dan kesehatan tingkat internasional atau South-East Asia Bienniall Conference on Population and Health yang rencananya digelar pada 7-9 November di Kota Batu, Jatim.
Dukungan itu disampaikannya saat menerima Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKBN) Perwakilan Jatim di Ruang Kerja Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan 110 Surabaya, Selasa (3/7) siang.
Pakde Karwo mengatakan, konferensi itu sejalan dengan program Pemprov Jatim untuk menangani populasi penduduk dan pemberdayaan usaha ekonomi produktif pada Keluarga Berencana (KB), khususnya kaum wanita.
Menurutnya, dalam KB terdapat pasangan usia subur yang keduanya aktif bekerja, sehingga bila difasilitasi dengan usaha ekonomi produktif, akan sangat efektif dalam menekan laju pertumbuhan penduduk (LPP). Alasannya, wanita yang bekerja akan cenderung lebih mengontrol jarak kelahiran dan jumlah anaknya.
Gubernur kelahiran Madiun ini juga mengusulkan agar dalam konferensi tersebut juga digelar pameran produk kreatif dari UMKM perempuan dan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk memasukkan produk tersebut dalam digital ekonomi, seperti dipromosikan melalui website dan media sosial.
Agar produk tersebut laris, Pakde Karwo juga mengusulkan dalam konferensi tersebut disediakan inkubator bisnis untuk membuat pengemasan produk lebih menarik sehingga lebih laku ketika di ekspor.
“Jadi ada kliniknya, agar peserta atau siapapun yang mau berwirausaha, tinggal mendatangi tim di konferensi tersebut. Tim itu akan mengajarkan bagaimana mengolah produk supaya memiliki nilai tambah, seperi pisang jadi kripik pisang, dan lainnya” usulnya.
Ditambahkan, sektor UMKMIP telah menjadi tulang punggung atau backbone bagi perekonomian Jatim. Bahkan dalam lima tahun terakhir, share kinerja Industri pengolahan terhadap nasional semakin meningkat, dari 19,91 persen pada tahun 2013 meningkat menjadi 21,70 persen pada tahun 2017.
Tak hanya itu, UMKM di Jatim memberikan kontribusi besar terhadap realisasi penanaman modal. Realisasi Investasi Jawa Timur tahun 2017 sebesar Rp. 152,39 Triliun, sementara pada Triwulan I tahun 2018 sebesar Rp. 32, 97 Triliun meningkat 15,93 % dari periode yang sama pada tahun 2017.