MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Tim SAR melakukan penyisiran akhir dengan menggunakan perahu karet bermesin, sampai pesisir laut Sidoarjo. Pencarian korban hanyut Ari Budi Yuwono (53) warga Panderman Raya, Wates, Kec. Magersari Kota Mojokerto korban terseret arus sungai di Pacet, Mojokerto hingga hari ke –7, (Jum’at (16/2/2024) masih belum menemukan jasad korban.
Pantauan di lokasi Tim SAR gabungan yang diterjunkan terdiri dari anggota BPBD Provinsi Jatim, BPBD Kabupaten dan Kota Mojokerto, BPBD Kabupaten Sidoarjo, Basarnas Surabaya, Polairud Polres Sidoarjo, potensi relawan Mojokerto dan Sidoarjo. Mereka melakukan penyisiran hingga ke Laut Sidoarjo.
Tim SAR gabungan tersebut berangkat dari posko Taman Bahari Tlocor Dusun Tlocor, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu karet bermesin.
Achmad Kurniawan anggota BPBD Provinsi Jatim menjelaskan, pencarian di hari ke-7 Tim SAR berjumlah 80 personel terus bergerak mencari korban hingga ke laut Sidoarjo.
“Kita hari ini menerjunkan sebanyak 80 personel gabungan bergerak menyusuri aliran sungai yang berangkat dari Posko Taman Bahari Tlocor. Doakan saja mas, semoga kita kerja dalam upaya pencarian hari ini membuahkan hasil,” jelas Achmad Kurniawan, saat dikonfirmasi, Jum’at (16/2/2024).
Menurut Wawan, sapaan akrabnya, tim SAR bergerak menyusuri aliran sungai mulai dari Dusun Tlocor, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon hingga tujuan target mengarah sampai muara pesisir pantai laut Sidoarjo.
“Penyisiran yang dilakukan oleh Tim SAR dengan menggunakan 4 perahu karet (LCR) bermesin agar bisa melakukan pemantauan di area pinggir pantai yang terdapat tanaman bakau,” terangnya.
“Ada kemungkinan tubuh korban tersangkut disela sela batang akar tumbuhan bakau. Hingga sore ini tim SAR belum berhasil menemukan tubuh korban,” pungkas Wawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, kronologi kecelakaan tersebut bermula ketika keduanya sedang bermain air bersama keempat ponakannya, yang masih duduk dibangku TK dan SD yakni AM, 15; IB, 10; AT, 6; dan KS, 6, sore hari. Lokasi aliran sungai tersebut berjarak sekitar 50 meter dari rumah Budi yang ada di Dusun Watutumang, Desa Candiwatu, Kec. Pacet-Mojokerto.
Kemudian terjadi hujan deras sehingga debit air tiba-tiba naik. Seluruhnya lantas bergegas untuk naik. Keempat keponakan pasutri tersebut naik terlebih dulu dan berhasil menyelamatkan diri. Namun, nahas bagi Budi dan Ririn. Saat pasutri hendak naik ke tanggul gagal menyelamatkan diri, karena mendadak datang air besar dan terseret derasnya arus.(*)