Gubernur Khofifah juga menjabarkan langkah konkret Pemprov Jawa Timur dalam memperkuat posisi perempuan melalui program prioritas yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK). Di antaranya, program ‘Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak melalui Percepatan Pembentukan UPTD PPA di seluruh kabupaten/kota’.
Lalu juga ada program ‘Peningkatan IPG melalui Program Pemberdayaan Perempuan di Sektor UMKM, pertanian, industri kreatif, ekonomi digital, dan pendidikan vokasional’. Kemudian juga program ‘Perlindungan Perempuan dan Anak yang lebih terarah, Kolaboratif, dan Responsif terhadap Dinamika Sosial’.
Di kesempatan itu pula, dirinya juga mengapresiasi penyelenggaraan simposium ini yang bertepatan dengan bulan peringatan Hari Kartini. Menurutnya, semangat Kartini harus dihidupkan melalui aksi nyata, bukan hanya peringatan simbolik.
“IMMawati adalah Kartini masa kini bukan hanya bicara emansipasi, tetapi juga tentang kepemimpinan, pendidikan, dan transformasi sosial,” ucapnya.
Menutup sambutannya, Gubernur Khofifah mendorong perempuan muda, khususnya IMMawati, untuk terus berperan sebagai agen perubahan.
“Selamat datang di Jawa Timur, bumi Majapahit yang akan memberi referensi kenusantaraan yang akan menjadikan kita Indonesia lahir bathin. Selamat bersimposium semuanya, mudah-mudahan bisa melahirkan gagasan cemerlang dan produktif yang bisa menjadi tapakan sejarah IMMawati untuk lebih melejit lagi, ” pungkasnya.
Simposium diikuti ratusan kader dari berbagai daerah di Indonesia, kegiatan ini secara khusus diinisiasi oleh IMMawati yang merupakan bagian dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM. (amin istighfarin)