Adapun isi dari Deklarasi damai Perguruan Pencak Silat sebagai berikut, Kami segenap warga perguruan pencak silat Kabupaten Magetan berkomitmen dan menyatakan sikap:
- Senantiasa menjaga kerukunan, persatuan dan semangat kebersamaan kepada sesama maupun antar perguruan pencak silat.
- Mematuhi segala peraturan hukum perundang-undangan yang berlaku.
- Berperan aktif mencegah aksi yang bersifat destruktif, anarkis dan menolak provokasi atau adu domba dari pihak manapun.
- Tidak mudah terpengaruh berita hoaks yang bersifat provokatif dan selalu mengklarifikasi informasi yang melibatkan perguruan silat guna menghindari kesalahpahaman.
- Tidak menggunakan atribut atau pakaian yang bersifat rasis atau menyinggung perguruan lain serta tidak melakukan perusakan terhadap simbol-simbol perguruan pencak silat.
- Ketua organisasi pencak silat disemua jenjang tingkatan turut bertanggung jawab dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan, berikut implikasi yang ditimbulkan.
- Apabila terjadi permasalahan hukum yang melibatkan warga perguruan pencak silat maka menjadi tanggung jawab individu dan menyerahkan sepenuhnya setiap penanganan perkara kepada aparat penegak hukum.
- Menerima saran dan masukan dari pihak terkait guna terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Kabupaten Magetan.
- Bersama TNI-POLRI dan aparat pemerintahan siap menjaga kondusifitas serta menciptakan suasana yang aman, tertib dan damai.
Kapolres Magetan, AKBP RADEN ERIK BANGUN PRAKASA, S.H., S.I.K., M.M., menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan yang ditunjukkan seluruh unsur perguruan pencak silat di Magetan. Dalam sambutannya, ia mengatakan:
“Pencak silat adalah olahraga warisan budaya bangsa yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional, seperti pada Asian Games di mana pencak silat menyumbangkan medali terbanyak bagi Indonesia. Karena itu, saya berharap perguruan pencak silat di Magetan dapat menjadi pelopor perdamaian, pelopor persaudaraan, dan pelopor persatuan di wilayah kita.”
Lebih lanjut, Kapolres Magetan juga mengimbau kepada seluruh elemen perguruan untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga citra pencak silat sebagai olahraga bermartabat.
“Saya mengajak seluruh perguruan untuk terus menjaga komunikasi, tidak mudah terpengaruh hoaks, serta berani menolak ajakan yang mengarah pada tindakan anarkis. Mari bersama-sama menjaga kamtibmas di Magetan demi generasi muda yang sehat, cerdas, dan berprestasi,” imbuhnya.
Deklarasi ini menjadi momentum penting dalam merawat keharmonisan antar perguruan silat serta menunjukkan bahwa pencak silat bukan hanya ajang untuk berkompetisi secara fisik, tetapi juga wadah untuk membangun karakter, kedisiplinan, dan nilai-nilai luhur bangsa.(*)