Menurut Gus Ipul Salah satu aspek krusial dalam persiapan ini, adalah survei lahan. Kementerian menargetkan lahan minimal 5 hektar untuk setiap sekolah, dengan rekomendasi ideal 6 hektar agar dapat menampung hingga 1.000 siswa serta fasilitas asrama dan perumahan guru.
“Lahan yang luas sangat penting untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana yang memadai,” tambah Gus Ipul.
Disebutkan lebih dari 250 proposal telah ia terima dari berbagai daerah, termasuk Mojokerto, dan kementerian sedang dalam proses verifikasi usulan tersebut. Gus Ipul dengan persiapan yang baik, Sekolah Rakyat di Mojokerto dapat segera dimulai.
“Kami telah menerima informasi bahwa gedung yang ada di sini sudah memadai untuk memulai dua rombongan belajar. Ini merupakan langkah awal yang baik,” ungkapnya.
Masih penjelasan Gus Ipul, persiapan sumber daya manusia juga telah dirancang dengan matang. Kementerian Sosial memprioritaskan rekrutmen guru dari ASN lokal yang ada di Mojokerto. Jika tidak mencukupi, akan dilanjutkan dengan perekrutan guru PPPK dan lulusan pendidikan profesi guru.
“Kami membentuk empat satuan tugas untuk memastikan persiapan berjalan optimal. Mulai dari satgas sarana prasarana, kurikulum, rekrutmen guru, hingga rekrutmen siswa. Semua bekerja secara simultan,” tegas Gus Ipul.
Kriteria siswa yang dapat mengakses Sekolah Rakyat juga telah ditetapkan dengan ketat. Program ini dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam data tunggal ekonomi nasional.
“Tidak ada kompromi dalam hal ini. Sekolah Rakyat harus tepat sasaran untuk membantu mereka yang
benar-benar membutuhkan,” Pungkas Mensos. (*)