Pemkot dan UPN Jatim Bersinergi Tingkatkan Kelas UMKM Surabaya

Pemkot dan UPN Jatim Bersinergi Tingkatkan Kelas UMKM Surabaya
Kegiatan Inkubasi Wirausaha Mandiri dan Pembinaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Kecamatan Wonokromo.

Sedangkan Ketua Pusat Riset Ekonomi, Sosial dan Humaniora UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Dr. Dra. Ignatia Martha H., ME, memastikan bahwa Pusat Riset Ekonomi, Sosial dan Humaniora UPN Veteran Jatim terus berkomitmen untuk mendampingi UMKM di Surabaya.

Makanya, rangkaian pelatihan dan pendampingan ini sudah dilaksanakan 9 tahun berturut-turut dengan kecamatan yang bergilir. Kali ini, ia bersama tim dosen dari berbagai fakultas di UPN berkomitmen membantu UMKM Surabaya naik kelas, makanya tema pada UPPKA Wonokromo tahun 2025 ini adalah Inovation and Scale Up.

“Kita hadir di Kecamatan Wonokromo dengan semangat meningkatkan skala UMKM. Banyak ibu-ibu peserta yang sudah memiliki usaha, sehingga tugas kami adalah membantu meningkatkan skala usaha mereka agar penghasilannya meningkat dan bisa masuk ke platform digital seperti Epeken,” jelasnya.

Karena itu, tujuan pelatihan ini untuk mendorong kemandirian ekonomi keluarga melalui pelatihan dan pendampingan wirausaha bagi ibu-ibu akseptor KB dari kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). “Targetnya nanti para UMKM ini pendapatannya Rp 4 juta per bulan setelah mengikuti pelatihan,” tegasnya.

Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis, tetapi juga sebagai ruang belajar bersama antara akademisi dan masyarakat. Makanya, nanti bukan hanya pembinaan satu arah.

“Saya sudah 35 tahun jadi guru pun terus belajar, dan justru dari ibu-ibu inilah kami belajar tantangan nyata di lapangan. Contohnya, kalau ada salah satu UMKM mengalami masalah, maka tugas kami memberikan pelatihan yang tepat, mencarikan jalan keluarnya supaya usahanya lebih meningkat,” terangnya.

Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang mencakup manajemen usaha, laporan keuangan, pengemasan dan pelabelan, legalitas, serta pemasaran online. Proses pelatihan dirancang dalam 14 kali pertemuan, termasuk gelar produk sebagai bentuk pameran hasil pembinaan.

“Jadi, nanti terakhir kita akan melakukan gelar produk untuk menunjukkan hasil nyata pelatihan ini. Semoga ini menjadi awal UMKM Wonokromo naik kelas hingga tembus global,” katanya. (*)

Penulis: Wetly