Imam menambahkan, tentang kondisi keberadaan Tunnel Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Jalan bawah tanah yang menghubungkan TIJ dengan KBS yang menghabiskan anggaran APBD kurang lebih sebesar Rp 34 milyar. Namun, berdasarkan keterangan direktur keuangan PDTS KBS, jumlah pengunjung mulai berkurang.
“Saat libur Natal dan Tahun Baru kemarin sesaat setelah Tunnel diresmikan, sehari pengunjung bisa 45 ribu orang. Tapi saat libur lebaran tahun ini kita tanyakan pengunjungnya berapa ternyata selama 7 hari libur itu, pengunjung hanya 115 ribu. Jadi sehari hanya sekitar 16 ribuan orang,” terangnya.
Imam khawatir jika neraca keuangan KBS tidak sehat atau defisit, maka akan berpengaruh pada pemeliharaan satwa. Terutama terhadap pemberian pakan, entah jumlah atau jenis makanan yang diganti. Namun begitu Pansus mempuyai usulan untuk mendongkrak pendapatan, pihak KBS memanfaatkan dinding KBS di sisi luar dipasang videotron. Sebagai sarana informasi, khususnya yang berkaitan dengan KBS.
“Videotron ini juga bisa disewakan ke pihak lain,” katanya.
Imam menginginkan adanya Direktur KBS yang kreatif dan inovatif dalam mengelolah kebun binatang yang menjadi ikon kota Surabaya ini.
“Kita juga berharap seleksi Direktur Utama KBS yang sekarang sedang berjalan, supaya benar-benar mendapatkan figur yang hebat,” pungkasnya.(Dji)
