Ustad M Nur Cahyono Al Hafidz M.Pd : “Orang Menikah Itu Senang, Tapi Jangan Senang Menikah”

Ustad M Nur Cahyono Al Hafidz M.Pd : “Orang Menikah Itu Senang, Tapi Jangan Senang Menikah”

SURABAYA (Wartatransparansi.com) – “Orang menikah itu senang, tetapi tidak boleh senang menikah. Banyak orang menikah senangnya di permulaan, seperti bulan madu, semakin lama suka beradu, kemudian lama lama dipandang seperti pembantu,” kata Ustad M Nur Cahyono Al Hafidz M.Pd, setelah mengawali pembukaan khotbah nikah.

Berlangsung Ahad (6/4/2025) di The Capital Hotel Jemursari Surabaya, Ustad Nur Cahyono saat prosesi pernikahan Cantika Amalia Ramadannisa S.IP M.IP dengan dr Eksa Rachmadiansyah melanjutkan ceramah bahwa, orang menikah itu awal awalnya seperti bunga atau kembang, selanjutnya seperti kembang api, terus menerus memercikkan api, jetar jetir. Tetapi jangan sampai seperti itu.

Maka, lanjutnya, sebagai contoh pernikahan ada perjalanan nikah Nabi dan keluarga nabi yang sudah masyhur dan termaktub dalam Al Qur’an.

Nabi Ibrahim as dengan Sarrah dan Siti Hajar sama-sama sholeh sholihah, putra putranya juga sholeh, sehingga semua masuk surga.

Nabi Nuh as, menurut dia, sholeh tetapi isterinya dan anaknya tidak mengikuti perintahnya, sehingga keluarganya masuk neraka.

Isterinya sholihah ibu Aisyah, sementara suaminya Fir’aun tidak sholeh, sehingga suaminya masuk neraka. Isterinya masuk surga.

Ada pasangan dua duanya masuk neraka,
Abu Lahab dan Isterinya dua duanya tidak memegang Islam dan kafir, dua duanya masuk neraka.

Demikian kalau mencontoh ada hewan yang menikah dengan baik, ada juga yang pernikahannya tidak baik.

Ustad Nur Cahyono mencontohkan, burung merpati perkawinan luar biasanya, secara pacaran sampai menikah dua duanya, sampai menunggui telor (angrem/mengeram) sebelum menetas jadi anak merpati. Begitu setia dan tanggung jawabnya, sehingga setiap pernikahan seperti burung merpati.

Penulis: Djoko Tetuko