MAGETAN (WartaTransparansi.com) – Empat bocah usia SD dan SMP warga Desa Krowe, Kecamatan Lembeyan, Magetan, Jawa Timur, terbakar bubuk mesiu saat mereka meracik petasan, Sabtu petang (05/04/2025). Para korban dengan luka bakar parah di sekujur tubuhnya, kini dalam perawatan intensif di RSUD dr. Sayidiman, Magetan.
Sesaat sebelum akhirnya para korban ditolong warga dan dilarikan ke Puskesmas terdekat, sebelum dirujuk ke RSUD dr. Sayidiman, sambil menjerit-jerit minta pertolongan para korban langsung menceburkan diri ke sungai kecil terdekat, dalam upaya pendinginan atas luka bakarnya. Secara umum para korban menderita luka bakar di bagian muka, dada, tangan dan kaki.
Ke empat bocah yang celaka akibat bermain-main dengan barang berbahaya itu masing-masing Fajar (12 tahun), Bisma (12 tahun), Dika (13 tahun) dan Lutfi (13 tahun). Para korban tinggal se-desa, selain teman sekolah dalam keseharian juga kawan bermain se-kampung halamannya.
Menurut Hermanto, warga setempat, mulanya para korban asyik duduk melingkar sambil meracik petasan di teras depan rumah milik Darsono. Di sekitar mereka terdapat sejumlah barang berbahaya sebagai bahan dasar membikin petasan, yakni bubuk mesiu, bahan kimia campuran sulfur (belerang), arang dan kalium nitrat.
Beberapa buah petasan atau mercon yang sedianya akan dipergunakan malam hari untuk meramaikan suasana – yang masih dalam sikon Idul Fitri – rampung dikerjakan. Namun, salah seorang dari mereka secara iseng dan tidak sengaja menyalakan korek api gas, yang langsung menyambar mesiu dan memporak porandakannya.
“Iya, kami mendengar suara anak kecil teriak-teriak meminta tolong. Mereka menjerit-jerit menangis. Juga terdengar suara ledakan, yang mungkin mercon yang sudah jadi. Terus anak-anak itu lari mencebur ke sungai, mungkin agar dingin. Melihat itu warga langsung menolong mereka,” sebut Hermanto kepada jurnalis.