Kediri  

Ratusan Takjil Ludes dalam 30 Menit, Toko Emas Berkah Pare Tebar Kebahagiaan Ramadan

Ratusan Takjil Ludes dalam 30 Menit, Toko Emas Berkah Pare Tebar Kebahagiaan Ramadan
Warga Pare, Kediri, antusias menerima takjil gratis dari Toko Emas Berkah Pare dalam kegiatan sosial Ramadan. (Foto: Istimewa)

Di depan Toko Emas Berkah Pare, ratusan paket takjil tertata rapi. Para pegawai toko bersama pemiliknya, Toni Harsono, tampak sibuk, menyambut setiap warga yang datang dengan senyum ramah. Hari itu, toko emas ini bukan sekadar tempat jual beli perhiasan, melainkan sumber kebahagiaan bagi banyak orang.

“Kami ingin berbagi kebahagiaan di bulan suci ini. Semoga takjil sederhana ini bisa membantu mereka yang sedang berpuasa agar bisa berbuka dengan nyaman,” ujar Toni, yang juga Ketua Yayasan Klenteng Hong San Kiong Gudo Jombang, Rabu 26 Maret 2025.

Langkah-langkah kecil anak-anak berlarian di antara kerumunan. Para tukang becak, pengemudi ojek, dan pejalan kaki turut meramaikan suasana, wajah-wajah mereka memancarkan rasa syukur. Tak sedikit yang langsung menikmati takjil di tempat, berbincang santai sambil menunggu azan magrib berkumandang.

“Diiringi musik sholawat dengan instrumen wayang potehi, takjil gratis sebanyak 375 paket habis dalam waktu 30 menit,” terang Toni dengan nada puas.

Namun, di balik momen berbagi itu, Toni juga menyelipkan pesan bermakna. Ia mengajak masyarakat untuk terus menjaga toleransi antarumat beragama. Bagi Toni, kebersamaan yang terjalin hari itu menjadi bukti bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk saling peduli.

“Kami ingin menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk terpisah. Justru melalui kegiatan sosial seperti ini, kita bisa mempererat tali persaudaraan,” ungkapnya.

Salah satu penerima takjil, Nurul, seorang ibu rumah tangga asal Desa Sambirejo, mengaku terharu atas aksi sosial tersebut.

“Alhamdulillah, takjil ini sangat bermanfaat. Saya tadi dalam perjalanan pulang dan belum sempat menyiapkan makanan untuk berbuka. Terima kasih kepada Toko Emas Berkah yang sudah berbagi,” katanya sambil tersenyum.

Bagi Toni, Ramadan bukan sekadar tentang menahan lapar dan dahaga. Bulan suci ini adalah momentum untuk menebar kebaikan, menyatukan hati, dan mempererat rasa persaudaraan. Dan di bawah langit senja Pare, semangat itu terasa nyata menyentuh setiap hati yang hadir, menghangatkan jiwa dalam indahnya kebersamaan. (*)

Penulis: Moch Abi Madyan