Istighotsah Rutin Kamis Dini Hari Celep, Peringati Haul Kiai Mail

Istighotsah Rutin Kamis Dini Hari Celep, Peringati Haul Kiai Mail
Suasana Haul dipimpin Ustad Mahfudi (baju batik biru)

Misalnya, lanjutnya, besok Haul ada terbangan atau hadrah yang hadir 20 ribu orang, semua ingin tampil sampai siang atau duhur, dari Banyuwangi, Tuban, Trenggalek dan sejumlah kota di Jatim.

Karena terlalu banyak, dan orangnya bermacam macam, menanak nasi (masak nasi) satu kali 7,5 kg , dengan jumlah 4 dandang (periuk besar untuk menanak nasi)

Karena peserta hadrah banyak, menurut dia, menanak nasi dengan periuk besar hanya 5 menit sudah diangkat dari tungku atau kompor. Padahal umumnya harus 2 jam baru masak dengan beras 7,5 kg.

“Alhamdulillah setelah peserta hadrah ditanya apakah nasi masih mentah, ternyata semua menjawab biasa saja, nasinya sudah masak dan enak dimakan,” katanya.

Ditegaskan, semoga barokah Haul Kiai Ismail semua hajat dimudahkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa”. (Al Qur’an, Surat Yunus 62-63).

KH Mail termasuk salah satu wali Alloh, karena sebelum Mbah Ali Mas’oed (Mbah Ud) Pagerwojo wafat, pamit dulu ke kiai Mail. KH Ismail Ibrahim, wafat hari Kamis malam Jumat (19 Ramadhan 1403 H/30 Juni 1983 M). (*)

Penulis: Nuriyah Maslahah