PASURUAN (WartaTransparansi.com) – Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, pasokan LPG, BBM dan Listrik menjelang Lebaran Idul Fitri 2025 Insyaallah aman. Masyarakat tak perlu gelisah, meski begitu Bahlil mengimbau gunakan sewajarnya saja.
Ini dikemukakan Menteri Bahlil disela kunjungan sehari ke Pondok pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa), Bangil Pasuruan, Jumat (13/3/2025). Rombongan Bahlil diterima Rektor IAI Dalwa Dr. Habib Segaf Baharun.
Menjelang idul fitri dirinya terus melakukan kunjungan kunjungan kerja ke daerah daerah untuk memantau kondisi dan harga harga ditingkat bawah.
Bahlil menyatakan, kedatangannya ke Ponpes Dalwa dalam rangka Safari Ramadhan Partai Golkar. Karena itu kami membawa pengurus DPP yang kebetulan sebagai Menteri. Disini ada Sekjen Sarmuji, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Wihaji, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dan Waketum Adies Kadir (Wakil Ketua DPR) dan beberapa pengurus DPP Partai Golkar.
Bahlil janji pada minggu depan akan kembali datang ke Jawa Timur untuk cek lagi bersama tim Satgas Kementerian ESDM, tapi sejauh ini semuanya masih aman.
Jadi, kami memang ingin bersilaturahmi dengan para ulama, pengasuk Pones ini dan habib. Kami minta untuk didoakan bangsa ini makin baik, jauh dari segala musibah, minta didoakan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Pak Gibran Rangkabuming. Kita juga minta didoakan seluruh kader partai Golkar yang bertugas di eksekutif maupun di legislatif agar selalu dalam lindungan Allah SWT.
Yang kedua, sebagai umat islam harus banyak bersilaturahmi, bertukar pikiran untuk kebangsaan karena pondok pesantren salah satu pilar kebangsaan yang meletakkan pondasi pondasi bagi generasi muda untuk meningkatkan imam dan taqwa serta moralitas.
“Sesungguhnya pesantren ini adalah bagian terpenting dalam pembangunan bangsa. Bahkan bangsa ini tidak akan ada kalau tidak ada ulama. Dan ulama itu didalamnya adalah pesantren ini. Jadi hubungan umara dan ulama harus tetap dijaga,” kata Bahlil. (*)