Kediri  

Guru TK Kota Kediri Berlatih Tari Gogor Putih, Wariskan Budaya Sejak Dini

Guru TK Kota Kediri Berlatih Tari Gogor Putih, Wariskan Budaya Sejak Dini
Seorang Instruktur senam terlihat sedang mengajarkan tari gogor putih kepada puluhan guru TK di Aula Dinas Pendidikan Kota Kediri (Foto: Istimewa)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Aula Dinas Pendidikan Kota Kediri dipenuhi semangat. Puluhan guru Taman Kanak-Kanak (TK) dengan wajah penuh antusiasme mencoba menirukan setiap gerakan yang diajarkan. Beberapa masih canggung, tapi senyum mereka tak pernah surut. Hari itu, mereka bukan sekadar guru, melainkan murid yang tengah belajar Tari Gogor Putih, sebuah tarian khas yang lahir dari kearifan lokal Kota Kediri.

Pelatihan ini bukan sekadar gerakan tubuh semata. Ada misi besar yang ingin diwujudkan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri: mengenalkan budaya sejak dini dan menanamkan kebanggaan akan warisan leluhur kepada anak-anak.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Moh Anang Kurniawan, mengatakan bahwa Tari Gogor Putih dipilih karena memiliki nilai filosofis yang kuat, sekaligus bisa membantu perkembangan motorik anak-anak.

“Macan Putih adalah ikon Kota Kediri. Karena yang belajar adalah anak-anak PAUD, maka kami memilih tema ‘Gogor’ atau anak macan. Harapannya, di akhir tahun nanti, tarian ini bisa kami daftarkan dalam rekor MURI,” ujarnya, Senin 24 Februari 2025.

Di antara peserta yang serius berlatih, Ety Kusumaningtyas dari Sanggar Guntur Kediri berdiri di depan. Dengan penuh kesabaran, ia membimbing para guru menyesuaikan gerakan dengan irama. Tari Gogor Putih, katanya, bukan sekadar tarian, tetapi juga sebuah cerita.

“Gogor berarti anak macan. Karena yang menarikan anak-anak, saya memilih gerakan yang menggambarkan kelincahan dan keberanian seekor anak macan putih,” jelasnya.

Tarian ini berakar dari kisah Macan Putih yang dipercaya sebagai penjelmaan Raja Sri Aji Jayabaya. Dalam legenda, sang raja mengubah wujudnya menjadi Macan Putih agar bisa lebih dekat dengan rakyat dan memahami kehidupan mereka secara langsung.

Dari cerita itu, Ety berharap anak-anak yang kelak menarikan Gogor Putih bisa mengambil pelajaran penting tentang kepemimpinan dan kebijaksanaan.

 “Saya ingin anak-anak yang belajar tarian ini bisa meneladani Raja Jayabaya, seorang pemimpin yang bertanggung jawab, berkepribadian luhur, dan dekat dengan rakyatnya,” ungkapnya.(*)

Penulis: Moch Abi Madyan