SURABAYA – Pemkot Surabaya menggelar Aksi Bersih Pasar bersama seluruh unsur masyarakat di Pasar Keputran, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, Sabtu (22/2/2025).
Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim (BPPI) dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon BPLH, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI, Ary Sudijanto didampingi Sekretaris Kota (Sekda) Kota Surabaya, Ikhsan memantau langsung pelaksanaan Aksi Bersih Pasar. Juga melakukan Sosialisasi Pilah dan Kelola Sampah kepada para pedagang Pasar Keputran.
Seusai Aksi Bersih Sampah, Sekda Ikhsan bersama Ary Sudijanto langsung bergabung secara daring untuk mendengarkan arahan Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq. Mengambil tema ‘Pasar Bersih melalui Kelola Sampah dengan Bijak, Bersama Kita Dorong Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara’ dimaksudkan menjadi upaya dalam memerangi sampah.
Ary Sudijanto mengatakan, alasan dipilihnya pasar sebagai pelaksanaan HPSN 2025, adalah untuk mengenang 20 tahun tragedi di Leuwigajah Cimahi akibat ledakan gas metan. Sebab, sampah organik dapat memicu proses dekomposisi secara anaerobik dan menimbulkan gas metan. Karena itu, KLH RI berupaya meningkatkan kesadaran seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan pengolahan sampah.
“Pasar dipilih karena timbulnya (sampah) itu signifikan dan memiliki potensi untuk diolah atau digunakan kembali. Seperti di Surabaya, sampah diolah untuk kompos, maggot, dan pakan ternak. Di Pasar Keputran, sampah dikumpulkan, dan dipilah di TPS, kemudian sampah dicacah agar lebih siap untuk olah,” kata Ary Sudijanto.
Dia juga mengapresiasi Kota Surabaya yang memiliki tradisi dan menjadi pionir dalam pengolahan sampah. Sebab, banyak inisiatif yang dilakukan, dimana seluruh unsur masyarakat berperan aktif dalam mengolah sampah, bahkan inisiatif itu juga muncul para pelajar.
“Yang membanggakan adalah dilakukan oleh anak-anak generasi muda. Kami membayangkan bahwa di masa depan, kita akan memiliki kader-kader yang sangat luar biasa, yang lebih peduli terhadap pengolahan sampah ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Kota Surabaya, Ikhsan menyampaikan, kegiatan ini diikuti oleh Putra-Putri Lingkungan, Tunas Hijau, PKK, Kader Surabaya Hebat (KSH), serta seluruh unsur masyarakat, dengan total sebanyak 500 orang. Dalam upaya pengolahan sampah, ia mencontohkan Putra-Putri Lingkungan memiliki beragam proyek pengolahan sampah.
“Ada yang memanfaatkan sampah organik melalui Maggot BSF. Selama satu tahun, telah mengolah 15 ton sampah organik. Ada pula upaya pemanfaatan limbah cangkang telur, sejak akhir Februari 2024 hingga saat ini, sebanyak 20,16 ton limbah telah diolah menjadi pupuk, pigura, dan vas bunga,” katanya.
Ikhsan menjelaskan, dengan adanya peran serta semua unsur masyarakat, Menteri LH dan Deputi Deputi BPPI dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon BPLH mengapresiasi Kota Surabaya.
“Karena di daerah lain belum ada, inisiatif Surabaya ini kemudian mendapat apresiasi. Nanti ada program (pusat) pasar diharapkan bisa memilah sampah organik dan non organik. Kita siapkan bersama PD Pasar, kepala pasar, dan pedagang pasar untuk menyelesaikan itu. Contoh di Pasar Keputran sudah ada TPS pemilahan sampah,” jelasnya.
Di samping itu, ia menyebut, pelaksanaan Aksi Bersih Pasar ini berhasil mengumpulkan 1.034kg sampah, yang terdiri dari 900kg sampah organik dan sisanya non organik. “Sampah organik akan langsung diolah di pasar keputran untuk dijadikan kompos atau melalui maggot,” ujarnya.
Diketahui, selain Kota Surabaya, pelaksanaan Aksi Bersih Pasar sernetak ini juga dilakukan serentak di tujuh daerah lainnya di Indonesia. Yakni, Pasar Teluk Gong Jakarta Utara, Pasar Santa Jakarta Selatan, Pasar Kosambi Bandung, Pasar Lau Cih Medan, Pasar Jagasatru Cirebon, Pasar Merdeka Samarinda, dan Pasar Induk Minasa Maupa Makassar. (*)