Tengku Syahdana: Tahap Awal MBG Sasar 17,5 juta Anak Sekolah

Tengku Syahdana: Tahap Awal MBG Sasar 17,5 juta Anak Sekolah
Tengku Syahdana

SURABAYA (Wartatransparansi com) – Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat (Kedeputian Bidang Promosi dan Kerja Sama, Badan Gizi Nasional Tengku Syahdana melakukan sosialisasi makan bergizi gratis (MBG) kepada peserta Kongres XVlll Muslimat NU di Asrama haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (14/2/2025).

Muslimat NU sangat antusias mengikuti karena dianggap ini memberikan manfaat. Bahkan dirinya mengaku banyak menerima masukan masukan untuk perbaikan. Pada awal program ini berjalan wajar saja ada kelemahan soal distribusi atau kelemahan di SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Apa yang disampaikan Ibu ibu tadi akan menjadi bahan evaluasi.

Di Indonesia ini memang baru. Namun di negera negara lain seperti Jepang atau Brazil program seperti ini sudah berjalan lama. “Informasi yang kami terima dari Prof. Naiba dari Jepang, makan bergizi bagi anak sekolah disana sudah dimulai tahun 1998,” jelasnya.

Jadi sebenarnya ini bukan hal yang baru lagi. Tapi harus diakui ini momentumnya Presiden Pak Prabowo dan janji politik beliau bahwa mulai saat ini makan bergizi bagi anak sekolah harus dimulai.

Tengku Syahdana mengaku terimakasih sudah diundang di forum Muslimat. Forum ini adalah momentum nasional untuk menyampaikan program unggulan Presiden berkaitan dengan pemenuhan gizi bagi anak sekolah untuk mewujudkan SDM yang unggul dan generasi emas tahun 2045.

Tahun ini target sasaran anak anak mendapat makanan  bergizi antara 17,5 juta, dengan 5000 satuan pelayanan gizi. Namun setelah Presiden Prabowo melihat anak anak itu sangat antusias, Presiden mengintruksikan kepada kami sampai akhir tahun 2025 semua anak anak sekolah mendapat makan bergizi.

Secara bertahap pada bulan ini akan ada SPPG  yang akan beroperasi dan jumlahnya ratusan di 36 provinsi. Semua SPPG akan terus di validasi. Muslimat NU akan membantu sekitar 1000 SPPG seluruh Indonesia.

Dihadapan ratusan peserta di gedung Muzdalifah, Tengku Syahdana menjelaskan, pemenuhan gizi untuk anak diperlukan agar kualitas anak anak kita lebih bagus.

Mengapa atlet bola voli atau pemain sepakbola Jepang, memiliki postur yang tinggi dan kuat, ya karena pemenuhan makanan bergizi sangat cukup. Sedangkan di Indonesia untuk mendapatkan pemain bola yang bagus terpaksa harus naturalisasi. (amin)