PEKANBARU (Wartatransparansi.com) – Pertunjukan Teatrikal Puisi berjudul Datuk Pagar persembahan Komunitas Seni Budaya (KSB) Rumah Sunting memeriahkan puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Provinsi Riau yang digelar 6-9 Februari di Kota Pekanbaru.
Pertunjukan ini dinikmati seluruh peserta HPN yang terdiri dari tokoh pers, pimpinan media, Forum Pemred, ketua PWI dan anggota dari berbagai daerah di Indonesia, Jumat malam (7/2/2025) di Grand Ballroom Mutiara Merdeka.
Datuk Pagar merupakan pertunjukan tentang konflik antara manusia dengan Harimau Sumatera karena hilangnya hutan atau semakin luasnya bukaan kawasan hutan sebagai tempat tinggal mereka. Cerita ini disutradarai oleh
Founder KSB Rumah Sunting Kunni Masrohanti yang diambil dari salah satu puisinya berjudul Datuk Pagar dalam buku kumpulan puisi kelimanya berjudul Kotou. Kunni sendiri merupakan pengurus PWI Pusat yang berdomisili di Kota Pekanbaru.
Pertunjukan ini melibatkan belasan pemain dan kru, yakni, Ridwan Habib Nst sebagai Raja, Al Rakhim Sekha sebagai Datuk Pucuk, Amrullah sebagai penari 1, Hesty Annisa Nurfatih sebagai penari 2, Wulandari sebagai warga 1, Alifah Salsabila sebagai warga 2, Nabila Rinaldi sebagai warga 3, Dimas Anugrah Harfi sebagai pembaca syair 1, Khaila Khairunnisa Oktaviana sebagai pembaca syair 2, Alang Khatulistiwa sebagai penata panggung, Giegie sebagai penata kostum, Amrullah sebagai penata tari, Ega S sebagai penata musik, Via sebagai tim dokumentasi.
Ruang Grand Ballrom yang penuh sesak oleh peserta HPN dari berbagai provinsi di Indonesia itu, tiba-tiba menjadi riuh. Para pemain keluar dari berbagai sudut ruangan dengan gaya dan karakter yang berbeda-beda. Bahkan mengejutkan.