Kediri  

Merajut Harapan, Eks ODGJ Kota Kediri Dilatih Handy Craft untuk Masa Depan yang Lebih Mandiri

Merajut Harapan, Eks ODGJ Kota Kediri Dilatih Handy Craft untuk Masa Depan yang Lebih Mandiri
Sejumlah eks ODGJ di Kota Kediri tengah mengikuti pelatihan handy craft yang diadakan oleh Komunitas Sambango (Foto: Istimewa)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Sebuah ruangan sederhana di Sekretariat Sambung Silaturahmi dan Pengembangan Potensi ODGJ (Sambango), Kota Kediri, enam peserta duduk dengan penuh perhatian. Mereka adalah eks Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang kini tengah merajut harapan baru melalui pelatihan handy craft. Dengan tangan yang mulai terampil mengolah bahan, mereka tak sekadar membuat kerajinan, tetapi juga membangun kembali kepercayaan diri dan masa depan yang lebih mandiri.

Komunitas Sambango Kota Kediri menggelar pelatihan ini selama tiga hari, dari 11 hingga 13 Februari 2025. Tujuannya jelas: memberi mereka bekal keterampilan agar bisa berdiri di atas kaki sendiri, membuka peluang ekonomi, dan menghapus stigma yang masih melekat di masyarakat.

Bertempat di Jalan KH Hasyim Asyari 37, Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pilar sosial serta UMKM lokal yang siap mendampingi pemasaran produk hasil pelatihan.

Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai pihak yang peduli terhadap pemberdayaan sosial, seperti Kepala UPT PTKS Malang, Baiq Lilik Sri Sumartini, dan Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Paulus Luhur Budi Prasetya. Mereka hadir bukan sekadar memberikan sambutan, tetapi juga membawa harapan dan dukungan nyata.

“Saya bangga melihat komunitas ini dapat bergerak dan berdampak nyata bagi masyarakat. Ini adalah bukti bahwa hasil pelatihan sinergitas pilar sosial di UPT PTKS Malang pada 2024 lalu kini telah diwujudkan dengan baik di Kota Kediri,” ujar Baiq Lilik Sri Sumartini dengan penuh apresiasi, Selasa 11 Februari 2025.

Ketua Komunitas Sambango, Pipit Puji Rahayu, menambahkan bahwa pelatihan ini sepenuhnya terselenggara berkat swadaya dari berbagai pilar sosial dan dukungan UMKM.

“Dengan bergandengan tangan, kegiatan ini dapat terwujud. Kami ingin para peserta tidak hanya mendapat keterampilan, tetapi juga memiliki peluang untuk mandiri secara ekonomi,” katanya penuh semangat.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Karang Taruna Kota Kediri, Fakhrur Rozi, yang menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus bersinergi dalam pemberdayaan sosial.

“Kami hadir dan siap mendukung upaya-upaya pemberdayaan masyarakat agar semakin banyak individu yang bisa berkontribusi secara mandiri,” ujarnya.

Sebagai bentuk kepedulian lebih lanjut, Rozi juga mengusulkan agar Pemerintah Kota Kediri, khususnya Dinas Sosial, lebih banyak memberikan pelatihan kepada eks ODGJ dan kelompok rentan lainnya.

“Selama ini, pelatihan yang diselenggarakan Pemkot lebih banyak menyasar pemuda, sementara kelompok Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) masih belum mendapat perhatian yang optimal. Dengan adanya pelatihan khusus bagi mereka, diharapkan mereka bisa memiliki keterampilan bernilai ekonomis sehingga lebih mandiri secara sosial dan finansial,” ungkapnya.

Melangkah Menuju Kehidupan yang Lebih Baik

Pelatihan ini bukan hanya tentang keterampilan, tetapi juga soal harapan dan kesempatan kedua. Bagi mereka yang selama ini dianggap terbatas, inilah bukti bahwa dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, siapa pun bisa bangkit.

 

Komunitas Sambango sendiri merupakan inisiatif yang lahir dari pelatihan sinergitas antar pilar sosial di Kota Kediri. Program ini melibatkan Karang Taruna Kota Kediri, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU), serta Tim Reaksi Cepat (TRC) di tingkat kelurahan.

 

Dengan semangat kebersamaan, mereka terus berusaha merajut harapan bagi eks ODGJ dan kelompok rentan lainnya, satu langkah kecil menuju kehidupan yang lebih mandiri dan bermakna.(*)

Penulis: Moch Abi Madyan