Ekbis  

Airlangga: Indonesia Menjadi Pusat Gravitasi Industri Kecantikan

Airlangga: Indonesia Menjadi Pusat Gravitasi Industri Kecantikan

JAKARTA (Wartatransparansi.com) – Upaya untuk memperkokoh perekonomian nasional melalui kerja sama ekonomi dengan negara-negara mitra terus dilakukan Pemerintah, diantaranya dengan mendorong penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang juga berpotensi besar untuk menambah lapangan kerja di Indonesia serta membuka peluang bagi UMKM masuk ke pasar global.

“Kita harus menyelesaikan perundingan IEU-CEPA pada semester ini. Selama 45 tahun di Indonesia, L’Oreal telah berkembang, mengekspor ke 20 negara, memperdalam rantai nilai, dan ini membuktikan bahwa bekerja sama dengan Indonesia membuka peluang pertumbuhan,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang didampingi oleh Ibu Yanti Airlangga Hartarto dalam acara perayaan 45 tahun L’Oréal di Indonesia di Jakarta, Kamis (6/02).

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Fabien Penone tersebut, Menko Airlangga juga menyinggung hubungan erat antara Indonesia dan Prancis, terutama dalam kerja sama ekonomi dan investasi. Menko Airlangga mengapresiasi L’Oréal sebagi perusahaan yang  memiliki komitmen dalam inovasi, pengembangan sumber daya manusia, dan ekspansi pasar serta turut memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Indonesia sendiri memiliki potensi besar sebagai pasar industri kecantikan dengan 75 juta penduduk Gen Z yang menjadi target utama berbagai produk kecantikan. Dengan potensi besar tersebut, Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesia juga berencana untuk mendorong hilirisasi industri kosmetik.

Dengan kekayaan biodiversitas seperti minyak atsiri, rumput laut, dan tanaman herbal, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan produk kecantikan berbasis bahan alami yang berdaya saing global. Potensi tersebut tersebar di Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan banyak wilayah lain yang dapat menciptakan peluang pertumbuhan bagi masyarakat di sektor perkebunan.

“Saya juga mengikuti perkembangan industri rumput laut. Rumput laut berpotensi digunakan dalam kosmetik, obat-obatan herbal, imunomodulator, dan parfum berbasis ekstraksi laut. Ini adalah nilai tambah yang bisa kita kembangkan bersama,” kata Menko Airlangga.

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, Pemerintah mendorong industri kosmetik untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan pelaku UMKM. Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menekankan pentingnya inovasi dalam industri kecantikan, salah satu contohnya yakni teknologi geriatri yang akan membantu memastikan bahwa kecantikan tidak hanya untuk Gen Z, tetapi juga untuk generasi yang lebih senior.

“Saya ingin memperdalam peran Indonesia sebagai pusat industri kecantikan. BPOM sudah mendukung industri ini dan masa depan industri kecantikan yang mencakup pengembangan herbal dan terapi sel. Ini adalah inovasi baru dalam dunia kecantikan dan pengobatan. Pemerintah sudah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus di Bali dan Serpong untuk mendukung industri ini,” ungkap Menko Airlangga.

 

Kerja sama ekonomi Perancis dengan Indonesia telah terbukti memberikan manfaat besar bagi dunia usaha. Menko Airlangga berharap perusahaan-perusahaan lainnya tidak hanya berinvestasi, tetapi juga membangun ekosistem industri yang berkelanjutan. Disamping itu, Menko Airlangga kembali menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis dan siap memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa

“Saya berharap kita dapat bekerja sama untuk merealisasikan IEU-CEPA, meningkatkan hubungan bilateral, serta menyelesaikan permasalahan sengketa nikel dan minyak kelapa sawit. Dengan bekerja sama, kita dapat semakin memperkuat perekonomian ke depannya. Sekali lagi, Indonesia merupakan pusat gravitasi industri kecantikan,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain yakni Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, perwakilan Kementerian/Lembaga, Ketua APINDO Shinta Kamdani, dan Direktur Utama L’Oreal Junaid Murtaza. (din/ais)