Lika-liku Memburu Tiket Taman Surga di Masjid Nabawi Madinah Al Munawwarah

Lika-liku Memburu Tiket Taman Surga di Masjid Nabawi Madinah Al Munawwarah
H. S. Makin Rahmat

Catatan: H. S. Makin Rahmat, Santri Embongan, Tour Leader Haji-Umroh, Wartawan Utama

SETELAH sekian lama absen, karena ada hajat Pemilukada Gubernur, Bupati & Walikota, Alhamdulillah, akhirnya mendapatkan amanah untuk menjadi Tour Leader (TL) jamaah umroh di akhir Januari 2025.

Seperti biasa, sebelum berangkat sebagai TL, Al faqir selalu kordinasi dengan pihak travel, dari persiapan keberangkatan, masalah administrasi seperti pasport, vaksin Manginitis, hingga pelaksanaan manasik umroh dengan materi intenari atau program umroh berapa hari, jadwal ziarah Mekah dan Madinah hingga mengenali profil jamaah sebagai bahan untuk membersamai jamaah sebagai tamu Allah SWT dan Baginda Rasulullah SAW. __*Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik Laatsariikalaka Labbaik innalhamda wa nikmata lakamulk Laatsariikalaka.*

Begitu prepare sudah oke, Al faqir juga kordinasi dengan muthowif (Tour Guide) yang akan melayani jamaah selama di Haromain Mekkah-Madinah. Informasi awal, kondisi Makkah dan Madinah krodit. Fakta di lapangan banyak jamaah asal Indonesia terlantar tidak mendapatkan penginapan hotel sesuai program. Hotel sudah dipesan dibatalkan sepihak. Tentu travel pontang panting.

Uniknya, dari berbagai informasi digali, pihak hotel sengaja membatalkan booking yang sudah disepakati, karena ada penawaran harga lebih tinggi hampir tiga kali lipat dari jamaah luar negeri yang memang tergiur ingin umroh.

Kami pun mulai pasang kuda-kuda, agar jamaah yang kami dampingi tidak mengalami nasib serupa, termasuk kesulitan mendapatkan tasrikh Raudlo (surat masuk Taman Surga) di areal suci Masjidil Nabawi Madinah Al Munawwarah. Alasannya, pihak Muasassah (pengelola ibadah umroh) mendapatkan kebijakan dari pemerintah atau kerajaan Saudi Arabia tidak mengeluarkan tasrikh Raudlo group, hanya bisa melalui aplikasi Nusuk dengan cara yang tidak semua jamaah paham.

Usai kami terbang dengan pesawat Lion JT 74 Surabaya – Madinah, pada hari Kamis, 31 Januari 2025 kami masih dalam posisi aman, mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah. Walau ada dua paket rombongan jamaah hingga berdampak hotel berbeda, jamaah begitu semangat, termasuk melaksanakan jamak Takhir Maghrib dan Isya di halaman masjid Nabawi.

Sedikit kendala mulai terusik. Paket 12 hari rasanya begitu menyesakkan setelah kebenaran masalah ketiadaan Tasrikh Raudlo. Kami tetap terus berjuang bagaimana bisa mendapatkan tasrikh agar jamaah tidak tergoncang. Beberapa jamaah yang mencoba aplikasi Nusuk ternyata gagal. Hingga 9 Februari sudah full. Padahal kami di Madinah hanya 5 hari.

Kami sadar, jamaah tentu mempunyai angan dan harapan. Salah satu kekhususan Madinah, adalah bisa berdoa dan salat di tempat mustajabah, yaitu di Roudlo masjid Nabawi Madinah Al Munawwarah. Apalagi, orang yang salat di masjid Nabawi mendapatkan pahala 1.000 kali lipat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram Mekkah, berlipat 100.000 kali. MashaAllah.

Kami mulai putar cara, bagaimana mendapatkan jadwal ke Roudlo, tapi tidak merampas hak jamaah dari travel lain. Dimungkinkan, bila owner Muasassah masih kerabat kerajaan atau ada pegawai memiliki akses ke perizinan Roudlo bisa ditempuh dengan proses nego yang cukup rumit.

Secara prosedur, jadwal berkunjung ke Raudlo merupakan paket wajib bagi jamaah haji dan umroh. Tapi, dengan pertimbangan ada perbaikan maintenance dan peningkatan pelayanan, pihak kementerian Haji dan Umroh Saudi Arabia memutuskan untuk meng-cancel dulu kunjungan ke Roudlo secara grouping. Jamaah disarankan lewat aplikasi Nusuk.

Sekali lagi, lika-liku memburu tiket Taman Surga (Roudlo) di masjid Nabawi Madinah Al Munawwarah, ternyata memberikan wawasan keyakinan dan keuletan dalam meraih tujuan dengan segala cara. Pantauan di lokasi sebelah Utara bujur timur masjid Nabawi, bergerombol jamaah antri ingin masuk. Baik yang menyimpan tasrikh Roudlo atau di HP nya sudah terkonek dengan aplikasi Nusuk.

Mirip masuk stadion pertandingan sepakbola level FIFA, World Cup, atau Liga Champions. Setiap pengunjung atau penonton harus melalui verifikasi data, menunjukkan barcode (tiket), hingga checklist infra merah. Ternyata, tidak semua jamaah lolos. Juga ada pula pengunjung yang ngeyel, berani bersitegang dengan petugas atau Askar. Buntutnya, tiada maaf, yang gagal verifikasi langsung diminta keluar dari pagar besi berlapis-lapis. Ada tiga tahapan. Pokoknya, bikin deg-degan.

Jamaah kami sebetulnya tidak mendapatkan jatah ke Roudlo. Tapi, usaha owner PT Elman Gemilang, TL dan muthowif memberikan secercah harapan. Ternyata, jalan menuju taman surga masih bisa diraih.

Setidaknya dari 32 jamaah, 14 pria dan 18 perempuan, jamaah berhasil lolos ke Roudlo dengan cara dua kloter. Aplikasi yang kita pakai berubah barcode khusus yang sudah mendapatkan garansi bisa masuk. Baik TL dan muthowif yang mengawal jamaah masih dag-dig-dug. Alhamdulillah, melalui perjuangan panjang akhirnya jamaah bisa berada di Taman Surga. “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga.” (HR. Bukhari, no. 1196 dan Muslim, no. 1391). Semoga Ibadah Maqbul. Aamiin ya mujibassailiin. (*)