Namanya juga durian. Ada duri tajamnya. Kalau gak memakai sarung tangan bisa luka atau berdarah. Tapi alhamdulillah secara keseluruhan semuanya berjalan lancar, sebentar saja durian langsung habis,ucapnya.
Diakui Sodin, panen durian di Kronto pada tahun ini tak sebanyak tahun lalu. Salah satu faktor penyebabnya tak lain karena curah hujan yang begitu tinggi, terutama pada malam hari.
â€Hujannya sering malam hari jadi kata orang di sini jadi sumber penyakit yang merusak durian. Kalau dari luar tidak kelihatan, tapi begitu dibuka busuk buahnya,terangnya.
Di tempat yang sama, Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis berharap kepada warga Kronto untuk menjaga konsistensi kebun durian dengan tidak mengalih fungsikan dengan yang lain.
Karena Kronto ini surganya durian, jadi sayang sekali kalau tiba-tiba dalam beberapa tahun ke depan ada alih fungsi lahan. Jadi pertahankan kebun durian ini sebagai warisan yang akan diturunkan sampai ke generasi mendatang, harapnya.
Tak lupa, Nurkholis juga berharap kepada Pemerintahan baru yang dinahkodai oleh Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan Terpilih untuk dapat mempercantik akses jalan menuju Desa Kronto. Mumpung di sini ada Gus Shobih, jadi langsung kami sampaikan untuk mempercantik kondisi (*)