Manfaat Terapi Lintah Bagi Kesehatan, dan Cara Mudah Budidayanya

Manfaat Terapi Lintah Bagi Kesehatan, dan Cara Mudah Budidayanya
Manfaat Terapi Lintah Bagi Kesehatan

TERAPI lintah merupakan praktik pengobatan tradisional yang dilakukan dengan cara menempelkan beberapa lintah pada bagian tubuh tertentu. Saat lintah menggigit kulit, beberapa zat dalam air liur lintah akan memasuki pembuluh darah.

Kandungan zat dalam air liur lintah inilah yang dipercaya dapat mengobati berbagai keluhan, seperti diabetes, varises, dan mengurangi nyeri osteoatritis. Praktik pengobatan tradisional ini sudah lama digunakan di beberapa negara, seperti Mesir dan Arab Saudi.

Dilansir dari berbagai sumber, pada saat menggigit, lintah akan melepaskan zat tertentu yang dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan, di antaranya:

1. Melancarkan peredaran darah
Terapi lintah diyakini dapat melancarkan peredaran darah dalam tubuh. Manfaat ini dipercaya karena sifat antikoagulan pada air liur lintah yang mampu mencegah penggumpalan darah.

Berkat sifat antikoagulan tersebut, terapi lintah juga banyak digunakan pada tindakan bedah plastik maupun operasi mikro. Meski demikian, efektivitas dan keamanan penggunaan terapi lintah dalam tindakan bedah masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

2. Mengobati penyakit kardiovaskular
Terapi lintah dipercaya efektif dalam melancarkan peredaran darah. Hal ini membuat terapi lintah banyak dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kardiovaskular. Manfaat terapi ini diyakini karena kandungan hirudin pada air liur lintah.

3. Menurunkan risiko amputasi pada penderita diabetes
Penyakit diabetes memiliki risiko komplikasi, termasuk terhambatnya aliran darah ke tangan, kaki, dan jari-jari. Kondisi ini bisa menyebabkan luka dan kematian jaringan, yang merupakan salah satu penyebab dilakukannya amputasi pada penderita diabetes.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terapi lintah dapat bermanfaat mengurangi risiko amputasi. Hal ini karena lintah mengandung hirudin yang mampu memperbaiki sirkulasi darah dalam tubuh.

4. Meredakan nyeri osteoatritis
Osteoatritis merupakan radang sendi akibat kerusakan pada tulang rawan yang dapat menimbulkan gesekan antartulang, sehingga penderita merasakan nyeri.

Kondisi tersebut dapat diobati dengan terapi lintah. Hal ini diyakini karena sifat anestesi pada air liur lintah. Selain itu, air liur lintah yang bersifat antiradang dipercaya dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan sendi.

5. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air liur lintah dapat menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu, seperti kanker paru-paru dan kanker payudara.

Hal ini diduga karena sifat antikanker dan antikoagulan, serta kandungan hirustasin di dalam liur lintah yang baik untuk mencegah perkembangan sel kanker.
Kandungan pada air liur lintah tersebut juga diketahui bermanfaat dalam mencegah sel kanker agar tidak menyebar, atau mengalami metastasis.

3 Langkah persiapan Budidaya Lintah

Mungkin banyak yang berpikir bahwa hewan ini dianggap kurang menguntungkan dan menjijikkan. Padahal belakangan budidaya ini lintah cukup digemari berbagai kalangan karena banyak dimanfaatkan untuk prosedur pengobatan. Mudahnya Cara Ternak Lintah
Ada 3 cara ternak lintah yang harus dilakukan secara bertahap, yakni sebagai berikut:

1. Tahap persiapan
Siapkan kolam tembok sebagai tempat budidaya lintah dengan ketinggian udara sekitar 30 cm dengan tambahan alas seperti pecahan genteng dan akar-akar tumbuhan sebagai media lintah untuk menempelkan tubuhnya.

2. Tahap Pembesaran
Saat lintah masih anakan, pastikan suhu kolam sekitar 18-20 derajat celcius, sedangkan saat proses pematangan maka suhu terakumulasi sekitar 25-30 derajat celcius. Kolam untuk lintah harus ditutup dengan kawat kasa agar lintah tidak menutupi seluruh kolam.

Perhatikan pH udara di mana berada sekitar 5 sampai 7 dengan kelembaban udara 30 persen. Setiap 1 m2 bisa diisi dengan 800 indukan lintah.

Pada tahap ini, Anda bisa mendapatkan indukan lintah dengan pengakuan di peternak lain atau di toko ternak. Anda sebaiknya memilih indukan yang sudah berumur minimal 6 bulan agar lebih cepat bertelur. Pada tahap pembesaran ini, Anda bisa memberi pakan berupa belut, hewan berkulit licin, lele, dan lain sebagainya.

3. Tahap Ternak
Pada proses pembibitan biasanya akan memakan waktu 6 bulan di mana induk-induk lintah mulai bertelur saat memasuki usia 15 hari. Kemudian, telur lintah tersebut dibungkus oleh kokon dalam waktu sekitar 14 hari. Jumlah anakan lintah dalam satu kokon sekitar 12 sampai 20 ekor.

Jangan lupa untuk memisahkan indukan dan anak lintah untuk menghindari indukan memakan anak lintahnya sendiri. Beri pelet pada anakan lintah 2 minggu sekali selama 2 bulan, setelah itu beri makanan biasa seperti lintah dewasa.

Demikianlah cara budidaya lintah yang bisa dilakukan oleh pemula. Anakan lintah biasanya bisa dipanen atau dijual saat usianya sudah mencapai minimal 4 bulan. Selamat mencoba! (*)