BLITAR (Wartatransparansi.com) – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Blitar terus mengganas, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) persiapkan beberapa langkah untuk cegah kasus tersebut.
Info terbaru dari data Bulan Januari 2025 Disnakan Kabupaten Blitar dari 22 Kecamatan ada 20 Kecamatan yang terjangkit PMK dengan uraian 515 total kasus, sakit 309, mati 36, sembuh 156 dan dipotong paksa 17.
Merespon hal tersebut Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Disnakkan melakukan beberapa langkah diantaranya mengerahkan ratusan Petugas Tanggap Darurat Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Peternakan Kabupaten Blitar, Eko Susanto menjelaskan, dengan pelepasan petugas ke lapangan mereka akan melakukan sampling, monitoring, investigasi, pendampingan, pembagian brosur dan pembagian desinfektan.
“Semua itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana detail kasus PMK disetia desa. Dari hasil pemetaan tersebut nanti akan dibuatkan skala prioritas untuk droping desinfektan, kenapa dibuatkan skala prioritas karena vaksin ketersediaanya terbatas,” kata Eko Susanto, Jum’at (17/01/2025).
Pihaknya juga mengajak kerjasa dan mendorong vaksinasi mandiri di beberapa wilah di Kabupaten Blitar, khususnya farm yang sudah besar. Selain itu dari pihak swasta yaitu BRI dengan CSRnya dengan program bantuan fesinfektan dan peralatan vaksin dan lain-lain.
“Dengan adanya PMK ini berdampak pada sektor perbangkan oleh sebab itu BRI mengeluarkan CSRnya untuk membantu para peternak, Pemerintah daerah sendiri belum bisa menganggarkan karena APBD pada Bulan Desember sudah ditentukan, perlu pergeseran anggaran di tahun 2025 ” paparnya.
Lanjutnya, Disnakan sendiri sudah menyiapkan langkah strategis dalam mengantisipasi PMK itu dengan langkah strategi pencegahan, penanganan dan strategi pemulihan. Kecamatan Bakung dan Kecamatan Selorejo yang belum terjangkit PMK akan menjadi skala prioritas dalam pencegahan penyakit.
Kadisnakkan ini berpesan kepada peternak agar tidak panik atau panic selling (penjualan skala besar dari investasi yang menyebabkan penurunan tajam dalam harga). Mereka ketakutan dengan adanya wabah PMK ini lantas menjual ternaknya dengan harga murah, itu salah.
PMK bisa disembuhkan dengan treatment yang tepat seperti contoh ada sapi ketika terjangkit PMK, maka akan terdapat luka pada mulut dan kuku sehingga membuat tidak nafsu makan. Peternak harus telaten untuk membuat makanan ternak yang bervitamin dan ramuan herbal seperti empon-empon contohnya kunyit dan sereh.
“Penyakit ini bisa disembuhkan asal dalam proses pengobatan dilakukan secara telaten dan selalu berkonsultasi dengan petugas di lapangan,” pungkasnya.(*)