Hal ini masih dalam tahap kajian, dari pendataan jumlah sapi yang mati akibat PMK. Memang asuransi membutuhkan proses yang panjang dan belum bisa diterapkan saat ini. Namun, ke depan ide ini patut dipertimbangkan. Selain asuransi, Deni juga membuka wacana isolasi hewan ternak sebagai upaya pencegahan penyebaran PMK. Mengingat lonjakan kasus yang terjadi dalam dua bulan terakhir, strategi isolasi perlu dibahas lebih lanjut sebagai langkah antisipasi.
” Peternak tidak lagi takut menghadapi resiko. Peternak tidak lagi was-was dengan investasinya pada peternakan,” jelasnya.Dengan penanganan yang menyeluruh, Deni berharap peternak tak hanya terlindungi dari sisi kesehatan ternak melalui vaksinasi, tetapi juga dari sisi ekonomi agar sektor peternakan bisa kembali bangkit.
Sementara itu Ketua Komisi B DPRD Magetan Rita Haryati menyampaikan rasa bersyukurnya atas sidak yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Deni Wicaksono. “Saya bersyukur degan turunnya pimpinan DPRD Prov Jatim ke Magetan untuk sidak,” kata Rita Haryati. Dengan harapan beliau melihat sendiri tidak ada satu sapi pun di pasar hewan Parang terjangkit PMK. Padahal kapasitas pasar mampu menampung 100-150 ekor sapi
“Betapa PMK ini menakutkan sekali untuk peternak yang ada di Magetan” ujar Rita. Kami berharap melalui mas Deni mampu mendorong pemerintah pusat untuk menaikkan status PMK ini sebagai wabah sehingga nantinya akan ada banyak bantuan yang bisa kita dapatkan terutama vaksin,vitamin dan desinfektan untuk diperbantukan kepada peternak. (*)