BP Taskin Dorong Kontraktor Lokal Bangun Rumah Miskin

BP Taskin Dorong Kontraktor Lokal Bangun Rumah Miskin

PALU (WartaTransparansi.com) – Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BP TASKIN) Budiman Sudjatmiko mengungkapkan, pihaknya akan mendorong kontraktor lokal untuk berperan dalam program pembangunan rumah miskin di seluruh Indonesia. Hal itu ditegaskannya saat menjawab pertanyaan wartawan pada pelantikan pengurus baru DPW PEKNAS Sulteng periode 2024-2029, di Sriti Convention Hall, Kamis (16/1/2025)

Menurut Budiman, pemberdayaan kontraktor lokal dalam program pembangunan tersebut merupakan amanah dari Presiden Prabowo. “Ini sesuai dengan keinginan Bapak Presiden Prabowo dan ini juga yang diinginkan Satgas Perumahan. Kebetulan saya juga di Satgas Perumahan, Pak Hasim ada di sana, kita ingin merumuskan bahwa untuk program perumahan bagi masyarakat miskin yang sebagian besar rusak itu kontraktornya harus kontraktor lokal, di provinsi atau kabupaten dan di kota,” kata Budiman.

Selain itu, Budiman juga menyinggung soal pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) untuk berperan dalam program pembangunan perumahan bagi masyarakat miskin. “Kalau perlu libatkan BUMDES yang memang sudah mampu.Jadi kalau pun tidak mampu, BUMDES yang akan menunjuk kontraktor,” jelasnya.

Nantinya, kata Budiman, BUMDES bersama masyarakat miskin di desa, akan menjadi pemasok pasir, pemasok batu, pemasok pengrajin kayu, pintu, dan tukang genteng. “Jadi, rantai industri akan sangat terlibat dalam hal ini dan penanggulangan kemiskinan bisa diatasi lewat program perumahan,” katanya.

Selain berbicara mengenai program pembangunan perumahan, Budiman juga memaparkan strategi penanggulangan kemiskinan melalui kewirausahaan. “Karena untuk menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan dan terus menerus adalah dengan menjadikan masyarakat miskin memiliki jiwa wirausaha. “ujarnya

Memang kata Budiman, tidak semua orang bisa memiliki jiwa wirausaha. Oleh karena itu, bagi yang belum berminat, bisa menjadi tenaga kerja di industri yang sudah ada. Namun, bagi yang berminat tetapi belum memiliki kemampuan, bisa dilakukan pelatihan. “Jadi memang berbagai variasi sedang dikaji, kita utamakan yang bisa dialihkan ke modal produktif.Tadi usulan dari Gubernur Sulteng sudah bagus, kalau bisa ada subsidi bunga, supaya masyarakat miskin juga bisa punya dasar untuk rukun,” ungkapnya.

Sejauh ini untuk dukungan penanggulangan kemiskinan, Budiman mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Sosial.”Kemensos meminta BP TASKIN membantu graduasi,penanggulangannya, gambarannya dari pelampung sampai naik perahu,” jelasnya.

Selain itu, Budiman juga mengakui bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun masterplan percepatan penanggulangan kemiskinan. “Insyaallah bulan depan akan kami luncurkan, sambil menunggu RPCMN,” katanya. Menurutnya, persoalan bagaimana membangun ekosistem dari dan untuk masyarakat miskin ada di sembilan sektor. Yakni, industri pangan, perumahan, industri terbarukan, transportasi, pendidikan, kesehatan, industri kreatif, dan industri digital. Budiman mengatakan, semua itu diharapkan menjadi sembilan sektor ekosistem kewirausahaan baru yang melibatkan masyarakat miskin untuk menjadi wirausahawan. “Karena seperti ini, saya tegaskan ya, tidak ada bangsa yang maju kalau yang berjiwa wirausaha hanya sedikit. Bangsa akan maju kalau mayoritas masyarakatnya berjiwa wirausaha. “Katanya. (*)

Penulis: Rahmat Nur