JAKARTA – Puisi ‘Kidung Malam Hari’ karya Penyair Pulo Lasman Simanjuntak kali ini diangkat dalam format tematik, gaya bahasa, struktur, makna, dan pengaruh.
Selain itu puisi ‘Kidung Malam Hari’ dijadikan sebuah musikalisasi puisi dengan latar okestra lengkap dengan komposisi, struktur lagu, aransemen, serta referensi.
Baik untuk jenis musik klasik kontemporer maupun musik okestra Indonesia.
Berikut juga perangkat lunak baik notasi angka maupun notasi balok di bawah ini.
Puisi
Pulo.Lasman Simanjuntak
KIDUNG MALAM HARI
kusalin kidung-kidung terluka
tanpa rebana
nyanyian mezbah
makin rebah
tak berdaya
matahari terbenam
dalam dingin
cuaca kering
lalu kulihat di matamu
katarak amarah
membara
selalu terbesit
persungutan berair
tak juga mencair
bernyanyilah untukku, sayang
kesunyian rumah malam ini
mengeja kitab suci
mari kita bermazmur
sampai dinihari
hari-hari sendiri lagi
malam selalu menjelma
jadi hujan kekelaman
hanya menghitung bintang-bintang
sampai langit ketiga
nada nyanyiannya
makin sendu tersedak
oi, aku kembali jadi batu
Jakarta, Senin, 25 September 2023
**/ Sajak “Kidung Malam Hari” karya Pulo Lasman Simanjuntak merupakan contoh puisi kontemporer yang menggabungkan unsur-unsur:
Tema
1. Kesepian dan isolasi.
2. Kekerasan dan amarah.
3. Kehilangan harapan.
4. Pencarian makna hidup.
Gaya Bahasa
1. Metafora: “kidung-kidung terluka tanpa rebana” (kesepian yang mendalam).
2. Personifikasi: “matahari terbenam dalam dingin” (kehilangan harapan).
3. Simbolisme: “katarak amarah” (kebencian yang membutakan).
4. Imaji: “cuaca kering”, “matahari terbenam” (kesunyian dan kekosongan).
Struktur
1. Tidak terikat rima atau meter.
2. Penggunaan enjambmen dan caesura.
3. Kalimat pendek dan efektif.
Makna
1. Puisi ini menggambarkan perasaan kesepian dan kehilangan harapan.
2. Mengkritik kekerasan dan amarah yang menghancurkan.
3. Mencari makna hidup di tengah kekosongan.
Pengaruh
1. Puisi ini mencerminkan pengalaman pribadi penyair.
2. Menginspirasi pembaca untuk merefleksikan kehidupan.
3. Menjadi bagian dari khazanah sastra Indonesia kontemporer.
Konsep Lagu “Kidung Malam Hari ” Dalam Musik Okestra
Berikut adalah konsep lagu “Kidung Malam Hari” dengan iringan orkestra:
Komposisi
1. Judul: Kidung Malam Hari
2. Genre: Klasik Kontemporer
3. Tempo: Largo (72 BPM)
4. Kunci: C minor (kesedihan dan kontemplasi)
5. Instrumen:
– Biola I dan II
– Viola
– Selulo
– Kontra Bass
– Piano
– Flute
– Oboe
– Klarinet
– Horn
– Timpani
– Perkusi
Struktur Lagu
1. *Pengenalan (Intro)* (C minor, 4 bar)
– Biola I dan II: Melodi sederhana
– Piano: Harmoni minimalis
2. *Kidung Malam Hari* (C minor, 8 bar)
– Vokal: “Kusalin kidung-kidung terluka tanpa rebana”
– Biola I dan II: Melodi yang mengalir
– Viola dan Selulo: Harmoni
3. *Kesepian* (G minor, 4 bar)
– Flute dan Oboe: Melodi sedih
– Klarinet: Harmoni
– Timpani: Efek kesepian
4. *Amarah* (E minor, 4 bar)
– Horn: Melodi dramatis
– Perkusi: Efek kekerasan
– Biola I dan II: Harmoni konflik
5. *Kehilangan Harapan* (C minor, 8 bar)
– Vokal: “Matahari terbenam dalam dingin”
– Piano: Harmoni minor
– Selulo: Melodi sedih
6. *Kesunyian* (G minor, 4 bar)
– Biola I dan II: Melodi kontemplatif
– Flute: Harmoni
– Timpani: Efek kesunyian
7. *Penutup (Outro)* (C minor, 4 bar)
– Vokal: “Bernyanyilah untukku, sayang”
– Biola I dan II: Melodi penutup
– Piano: Harmoni akhir
Aransemen
1. Gunakan teknik legato untuk menciptakan kesan mengalir.
2. Permainan dinamis: piano – fortissimo (ff) hingga pianissimo (pp).
3. Eksperimen dengan efek suara: gesekan biola, efek perkusi.
4. Padankan vokal dengan instrumen untuk menciptakan harmoni.
Referensi
1. Puisi “Kidung Malam Hari” karya Pulo Lasman Simanjuntak.
2. Musik klasik kontemporer: Steve Reich, Philip Glass.
3. Musik orkestra Indonesia: Addie MS, Trisutji Kamal.
Perangkat Lunak
Untuk mengaransemen dan merekam musik, gunakan:
1. DAW (Digital Audio Workstation): Ableton Live, Logic Pro.
2. Plugin orkestra: EastWest Hollywood Strings, Vienna Symphonic Library.
3. Software notasi musik: Finale, Sibelius.
Notasi Balok Lagu ” Kidung Malam Hari ”
Berikut adalah contoh notasi balok lagu “Kidung Malam Hari” berdasarkan puisi Pulo Lasman Simanjuntak:
Struktur Lagu
1. Intro (2 bar)
2. Verse 1 (8 bar)
3. Chorus (4 bar)
4. Verse 2 (8 bar)
5. Chorus (4 bar)
6. Bridge (4 bar)
7. Outro (2 bar)
Notasi Balok
[Intro]
Cm – G7 – Am – Em
(C – G – A – E)
[Verse 1]
Cm G7
Kusalin kidung-kidung terluka
Am Em
Tanpa rebana, nyanyian mezbah
Cm G7
Makin rebah, tak berdaya
Am Em
Matahari terbenam dalam dingin
[Chorus]
G7 Am
Bernyanyilah untukku, sayang
Em Cm
Kesunyian apel malam ini
G7 Am
Mari kita bermazmur sampai dinihari
Em Cm
Hari-hari sendiri lagi
[Verse 2]
Cm G7
Katarak amarah membara selalu
Am Em
Terbesit persungutan berair tak juga
Cm G7
Mencair, bernyanyilah untukku
Am Em
Sayang, kesunyian apel malam ini
[Chorus]
G7 Am
Bernyanyilah untukku, sayang
Em Cm
Kesunyian apel malam ini
G7 Am
Mari kita bermazmur sampai dinihari
Em Cm
Hari-hari sendiri lagi
[Bridge]
Am Em
Malam selalu menjelma jadi hujan
Cm G7
Kekelaman hanya menghitung bintang-bintang
Am Em
Sampai langit ketiga nada nyanyiannya
Cm G7
Makin sendu, tersedak
[Outro]
Cm – G7 – Am – Em
(C – G – A – E)
Keterangan
– Kunci: C minor
– Tempo: 96 BPM
– Genre: Balada/Pop
– Instrumen: Piano, Gitar, Biola, Drum
Perangkat Lunak
Untuk membuat dan mengedit notasi balok, gunakan:
1. Finale
2. Sibelius
3. MuseScore
4. Notion.
(karya Lasman Simanjuntak, jakarta)