MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Pemerintah Kota Mojokerto bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berkomitmen mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui sektor pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan menjalankan berbagai program pendidikan yang tidak hanya memfokuskan pada kecerdasan intelektual, tetapi juga mengembangkan kecerdasan emosional siswa.
“Pendidikan yang berkualitas dan inklusif merupakan salah satu fondasi utama dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi perubahan global, berkarakter, serta memiliki kompetensi yang mumpuni di berbagai bidang,” tegas Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, saat dikonfirmasi, Jum’at (10/1/2025).
Menurut Ali Kuncoro, dalam bidang pendidikan untuk membentuk SDM yang unggul di Kota Mojokerto telah diterapkan berbagai program dan tentunya mengedepankan sinergi lintas sektor. Dengan demikian, pendidikan di Mojokerto diharapkan dapat mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas, berakhlak mulia, serta siap menghadapi tantangan global.
“Melalui sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, Pemkot Mojokerto optimis bahwa pendidikan di kota ini akan terus berkembang dan berkontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,”terangnya..
Dijelaskan Pemkot Mojokerto menjalankan sejumlah program pendidikan yang mendukung aksesibilitas dan kualitas pendidikan bagi seluruh siswa mulai dari TK sampai SMP. Program ini meliputi pemberian fasilitas pendidikan gratis berupa seragam sekolah, sepatu, peralatan sekolah, serta angkutan sekolah gratis. Dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada anak yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi, dan semua siswa dapat merasakan pendidikan yang setara dan berkualitas.
Menrut Mas Pj. selain kecerdasan intelektual, Pemkot Mojokerto juga memahami pentingnya pengembangan kecerdasan emosional. Untuk itu, Pemkot Mojokerto menerapkan berbagai program yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang berakhlak, memiliki empati, dan tentunya memiliki pemahan tentang budaya negeri sendiri.
Secara terpisah, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Drs. Ruby Hartoyo M.Si, menambahkan bahwa sekolah (Membentuk Anak didik Santun Penyejuk Jiwa) menjadi ruang bagi para peserta didik memperkuat literasi rohani yang nantinya akan menjadi benteng spiritual dalam menghadapi tantangan global. Sedangkan penanaman jiwa sosial juga diterapkan melalui UPZ (Unit Pengumpul Zakat Anak) Kid. Melalui program ini para peserta didik diajarkan untuk saling peduli dengan berbagi dalam lingkungan sekolah.
Masih penjelasan Kadis Dikbud, untuk menjaga kelestarian budaya, setiap hari rabu para siswa tidak lagi memakai seragam sekolah tetapi mengenakan pakaian adat dalam Rabu Anjawani. Disamping itu juga ada ELINGPIADE (Eling Permainan Dewe) yang mengenalkan permainan tradisional dan mengajarkan para siswa untuk bersosialisasi sehingga tidak berfokus pada gadget.
Adapun untuk penerapan teknologi dalam pendidikan, Pemkot Mojokerto juga terus mendorong penerapan teknologi dalam pendidikan untuk memastikan proses belajar mengajar yang lebih efektif, efisien, dan transparan. Mulai dari penerimaan siswa baru sampai dengan penyampaian hasil belajar telah dilakukan secara daring.
“PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Online memberikan kemudahan dalam proses penerimaan siswa baru dengan sistem yang lebih transparan dan terukur. Sedangkan melalui E-Raport pemantauan perkembangan akademik siswa menjadi lebih praktis dan akurat,” jelasnya.
Masih penjelasan Ruby Hartoyo, iklim inovasi yang tinggi di Kota Mojokerto juga merambah dunia pendidikan, maka tak heran jika Kota Mojokerto berhasil predikat sebagai kota terinovatif. Para guru di Kota Mojokerto juga berinovasi untuk kemajuan dunia pendidikan. Diantaranya melalui Brantas Tuntas (Berita Terkini Anak di Sekolah Orang Tua Tenang, Nyaman, dan Puas).
Menurut Ruby, platform yang memungkinkan orang tua untuk memantau kegiatan dan prestasi anak secara real-time, memberikan rasa aman dan nyaman serta Siraja Ceria (Sistem Informasi Rekam Jejak Cerdas Berprestasi Siswa)
“Aplikasi berbasis web yang merekam jejak prestasi siswa, termasuk data pemantauan kegiatan belajar, riwayat perkembangan fisik, motorik, sosio-emosional, serta identifikasi kecerdasan dan gaya belajar siswa. Ini bertujuan untuk mendukung proses belajar yang lebih personal dan sesuai dengan potensi masing-masing siswa,”tegasnya..
Ditambahkan, keberhasilan Pemkot Mojokerto dalam mengimplementasikan program-program pendidikan yang inovatif telah membuahkan prestasi yang membanggakan. Diantaranya menjadi Juara I Kategori Pemerintah Daerah dengan Adoption Rate dan Pemanfaatan PMM (Platform Merdeka Mengajar) dari Kemendikbud Ristek RI. Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Kota Mojokerto berhasil meraih peringkat II Kategori Guru Terbaik dari MenPANRB.
“Upaya Pemkot Mojokerto untuk mewujudkan satuan pendidikan yang ramah anak juga terbukti dengan lolosnya SDN Kranggan 1 Kota Mojokerto dalam Standarisasi Sekolah Ramah Anak Tingkat Nasional,”pungkas Kadis Dikbud Kota Mojokerto.(*)