Pemkab Sidoarjo Segera Normalisasi Afour Bulubendo

Pemkab Sidoarjo Segera Normalisasi Afour Bulubendo
Beberapa RT di Desa Panjunan Kecamatan Sukodono kebanjiran

SIDOARJO (WartaTransparansi.com) – Beberapa RT di Desa Panjunan Kecamatan Sukodono tergenang air. Afour Bulubendo di desa tersebut tidak mampu menampung genangan air hujan sejak kemarin.

Plt. Bupati Sidoarjo Subandi sidak langsung ke lokasi, Ia mengatakan aliran air Afour Bulubendo di desa tersebut tersumbat. Akibatnya air meluber ke rumah warga. Banyak sampah yang tersumbat di jembatan yang rendah. Ia telah perintahkan normalisasi Afvour Bulubendo. Selain itu peninggian jembatan juga menjadi rencananya.

“Nanti akan kita normalisasi agar air ini segera surut, dan kita lihat juga ada hambatan pipa PDAM yang terlalu kebawah dan juga jembatannya yang rendah, dan kita sudah instruksikan kepada PU biar nanti kita kasih U-Ditch dengan lebar 7 meter biar tidak mengganggu aliran air,” katanya, Selasa (7/1/2025).

Subandi mengatakan menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu upaya mencegah banjir. Tidak membuang sampah sembarangan penting ditanamkan. Apalagi mengotori sungai dengan sampah. Kesadaran itu menurutnya perlu ditingkatkan. Bersama-sama menjaga kebersihan untuk mencegah banjir di musim hujan saat ini.

“Kita mengharapkan kepada seluruh warga Sidoarjo, mari kita menjaga kebersihan, terutama jangan membuang sampah disungai,” ungkapnya.

Ali Kasan warga desa setempat mengatakan genangan air terjadi mulai kemarin. Hujan deras Minggu sore kemarin menggenangi beberapa RT di desanya. Termasuk di wilayah RT nya. Meski tidak masuk rumahnya, air setinggi 30 cm itu menggenangi seluruh pelatarannya.

“Genangan air ini terjadi sore kemarin usai hujan deras, air semakin tinggi saat hujan deras berhenti, sepertinya air berhenti mengalir,”ucapnya.

Dikatakannya upaya mencegah banjir telah dilakukan desanya. Belum lama ini ia bersama warga lainnya kerja bakti membersihkan sungai. Itu dilakukan bulan Desember kemarin saat genangan air terjadi. Hasilnya genangan air berangsur-angsur surut.

“Saat kerja bakti di sungai Afvour Bulubendo kemarin warga menemukan kasur yang menyumbat jembatan, setelah kasur itu diangkat, genangan air didesa kami langsung surut,”ucapnya.

Ia sendiri mengakui kalau tempatnya menjadi wilayah langganan banjir. Hampir dipastikan setiap musim penghujan air menggenangi rumahnya. Kontur tanah yang rendah memperparah genangan air yang terjadi. Seingatnya tahun 2010 genangan air itu mulai terjadi. (Afi)