Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Sidak Atap SDN Sidodadi Candi Yang Ambrol  

Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Sidak Atap SDN Sidodadi Candi Yang Ambrol   
Ketua komisi D DPRD Sidoarjo, H. Dhamroni Chudlori

SIDOARJO (WartaTransparansi.com) – Gerak cepat dilakukan Ketua komisi D DPRD Sidoarjo, H. Dhamroni Chudlori begitu mendengar plafon sekolah ambruk. Ia langsung sidak untuk melihat plafon ambruk ruang kelas 5 – A SDN Sidodadi, Kecamatan Candi, Sabtu (4/1/2025) lalu.

Dhamroni meninjau langsung plafon ruang kelas yang ambruk itu, didampingi oleh kepala sekolah SDN Sidodadi, Anita Wanodiya Kurnia dan tim dari komisi D.

Di lokasi, Dhamroni melihat bahwa rangka galvalum untuk plafon yang dipasang oleh kontraktor pengaitnya kurang, hanya ada tiga titik, itu pun berupa kawat yang dikaitkan dengan rangka atap.

“Kami melihat penyebab dari ambruknya plafon itu gara-gara pengait dari rangka plafon ke atap kurang. Harusnya per 1,5 meter ada satu pengait, jadi rangka plafon tersebut benar-benar kokoh,” kata Dhamroni.

Dhamroni menambahkan,” selain pengaitnya kurang, kami menemukan ada kebocoran dari genteng, sehingga plafon tersebut tidak mampu menahan beban rembesan air dari atas, ini adalah salah satu penyebab juga,” paparnya. Diduga konsultan pengawasnya kurang teliti dalam bekerja.

Peristiwa ambruknya plafon itu terjadi pada Jum’at (3/1/2024) pukul 07.05 WIB, pada saat siswa baru masuk ruang kelas, sebab ambruknya plafon itu, 7 siswa yang pagi itu mau mengikuti kegiatan belajar, harus tertimpa reruntuhan plafon gypsum tersebut.

“Sebelumnya tidak terlihat ada indikasi mau ambruk atau bagaimana, tiba-tiba plafon itu ambruk dan menimpa 7 siswa di dalam kelas,” kata kepala sekolah SDN Sidodadi, Anita Wanodiya Kurnia kepada wartawan.

Menurut Anita, siswa yang tertimpa reruntuhan material plafon tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Candi, hasilnya mereka hanya menderita luka ringan, oleh dokter langsung pulang ke rumah.

“Hasil dari pemeriksaan dokter ke 7 siswa tersebut, hanya menderita luka ringan, jadi langsung disuruh pulang,” lanjutnya.

Sementara pasca terjadinya plafon ambruk itu, kegiatan belajar mengajar di pindah ke Musholla sekolahan setempat.

Ditanya soal ada berapa gedung yang rusak di SDN Sidodadi, Anita mengatakan ada dua gedung yang rusak. (afi/ais)