Atas dasar itu, menurutnya ada beberapa analisasi dari sebagian ormas, di antaranya disebabkan money politics, dan sosialisasi yang menurut mereka kurang mengena di masyarakat bawah.
Namun, pihaknya dengan tegas menyatakan KPU dan jajaran telah 2 kali dalam sosialisasi. Sehingga ia mengupayakan sosialisasi ekstra.
“Kami juga telah sosialisasi keliling, informasi di pengeras suara musala dan masjid serta sosialisasi berbasis anggaran,” akunya.
Ia merinci, sosialisasi berbasis anggaran ini ada 1.144 kegiatan belum lagi ditambah sosialisasi non-anggaran. Artinya, ia pastikan, sosialisasi KPU lebih banyak dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya.
“Perlu dipahami oleh semuanya, bahwa peningkatan angka Parmas ini bukan hanya tanggung jawab KPU, namun juga tanggung jawab seluruh masyarakat dan Pemkab terkait tumbuhnya kesadaran pemilih saat datang ke TPS,” tegasnya sebagaimana dikutip dari laman pemkab tuban.
Menurutnya, pendidikan pemilih itu jauh lebih berat, sebab menyadarkan pentingnya pemilih datang ke TPS itu hanya menyalurkan hak pilihnya atau benar-benar menganalisis siapa calon yang akan dipilih, dan apa tujuan datang ke TPS. (jon/ais)