MALANG – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur H. Imam Utomo S menyatakan, AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) Kabupaten Malang ikut berperan dalam membangun seb
uah monumen bersejarah yakni Monumen Peniwen Affair di Desa Peniwen, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.
“Di tempat kita berkegiatan ini terdapat sebuah monumen kemanusiaan yang dikenal dengan nama Monumen Peniwen Affair. Keberadaan monumen ini selain memiliki nilai sejarah pada masa perjuangan, juga monumen satu-satunya di dunia,” Ungkap Imam Utomo dalam sambutanya saat memimpin Apel Relawan PMI Se Malang Raya, Kamis (26/12/2024).
Diceritaken oleh Imam Utomo, pada tahun 1982 Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Malang membangun monumen Peniwen Affair dan memugar makam para pahlawan yang gugur atas kekejian militer Belanda.
Pembangunan monumen Peniwen Affair bermula dari penggalian sejarah Agresi Militer kedua Belanda, dimana pada saat itu tentara Belanda melakukan operasi militer di daerah ini. Tentara Belanda secara membabi-buta menangkap dan membunuh para petugas kesehatan dan beberapa orang penduduk Desa Peniwen.
Hal itu karena penduduk Desa Peniwen dianggap menyembunyikan para pejuang yang ingin melawan Belanda. Maka untuk mengenang kejadian itu, AMPI Kabupaten Malang membangun monumen ini, jelas Imam Utomo, Gubernur Jawa Timur dua periode 1998 sampai 2008.
Dalam kesempatan Apel Relawan se Malang Raya, Imam Utomo kembali mengingatkan Relawan PMI untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak bencana hidrometeorologi.
Di awal musim penghujan tahun ini beberapa daerah di wilayah Malang Raya telah terdampak bencana banjir dan longsor seperti yang terjadi pada tanggal 28 November 2024 hingga mengakibatkan 9 desa di 7 kecamatan, yang semuanya berada di Malang Selatan. Bahkan ada satu daerah yang sumber mata airnya tiba-tiba lenyap.
Kegiatan Apel Relawan se Malang Raya dibarengi dengan pemutaran film dokumenter “Eling-eling Peniwen, Workshop program UMKM bagi masyarakat oleh Bank Indonesia, donor darah Sukarela dan khitanan masal.
Relawan adalah garda terdepan dan jantung organisasi yang memiliki peran sangat vital dalam melaksanakan mandat PMI sesuai ketentuan perundangan.
“Sumbangsih relawan sudah tidak diragukan dalam pelayanan kemanusiaan baik dalam situasi darurat ataupun normal dengan skala kecil ataupun besar. Kiprah PMI yang dilaksanakan oleh Relawan PMI sudah terlihat nyata,” tegas Imam Utomo, Gubernur Jawa Timur dua periode 1998 sampai 2008.
Tsunami Aceh tahun 2004 merupakan operasi kemanusiaan terbesar yang pernah dilakukan oleh PMI sampai saat ini, untuk mengapresiasi peran relawan PMI pada saat itu Presiden RI ke-6 bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2005 menetapkan bahwa tanggal 26 Desember sebagai Hari Relawan PMI yang diperingati setiap tahunnya. Tahun ini mengusung tema “Sinergitas Relawan dalam Mewujudkan Ketangguhan Masyarakat”. (*)