YLKN Serahkan Hasil Pendampingan ODS Selama 4 Tahun di Sidoarjo

YLKN Serahkan Hasil Pendampingan ODS Selama 4 Tahun di Sidoarjo
Direktur Eksekutif YLKN (baju coklat) menyerahkan laporan kepada Plt Kadinkes Sidoarjo didampingi Koordinator Lentera dan disaksikan Wakil Ketua PCNU Sidoarjo. (foto/wartatransparansi/jt)

SIDOARJO (Wartatransparansi.com) – Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara (YLKN) melalui program kegiatan Community Health Emprowerment for Early-Detecting and Reintegrating of Schizophrenia (Cheers) menyerahkan laporan selama 4 tahun menangani dan mendampingi ODS di 3 kecamatan Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (21/12/2924) di Hotel Luminor Sidoarjo.

Direktur Eksekutif YLKN Dr Esty Febriani M.Kes secara simbolis menyerahkan buku laporan kepada plt Kadinkes Sidoarjo dr Lakhsmie Herawati Yuwantina M.Kes, beserta lampiran data dan foto kegiatan beserta anggaran.

Selain itu, juga menyerahkan kepada Ketua PCNU Sidoarjo, diwakili Wakil Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Hayat, sekaligus ke 8 Puskesmas di wilayah penanganan dan pendampingan.

Sebagaimana diketahui, ODS adalah singkatan dari Orang dengan Skizofrenia, yaitu gangguan mental yang dapat menyebabkan halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.

Pada tahap diskusi selepas YLKN mengakhiri program kemanusian yang begitu terasa manfaat dan wujudnya di masyarakat, sejumlah peserta mengharapkan dari laporan 178 kader (168 aktif) diharapkan dapat dimanfaatkan dengan menggunakan program kegiatan melalui anggaran Pemkab Sidoarjo, dukungan Baznas Sidoarjo, yang selama ini sudah memberikan dukungan bantuan makanan pokok dan bentuk atau model bantuan bersifat  afirmatit.

KH Luqman Hakim, Wakil Ketua 1 Baznas Sidoarjo bidang fundraising dan Gus Badrussalam bidang digital marketing, menyarankan agar dapat bekerja sama dengan skema afirmatif bagi ODS.

“Harapan kami sesuai dengan usul Gus Badrus, Baznas dapat berpartisipasi aktif dalam membantu ODS,” kata Luqman, Sabtu.

Dinas Kesehatan Sidoarjo sendiri, selama ini menerjunkan 12.784 kader pada tahun 2024, kader kesehatan termasuk didalamnya kader jiwa. Bahkan pada tahun 2025 merencanakan penambah kader kesehatan termasuk di dalamnya kader jiwa, 13.796.

“Selama ini kami sudah melaksanakan penanganan ODS melalui seluruh Puskesmas dan Posyandu. Bahkan ada 35 Posyandu khusus Posyandu (kesehatan jiwa),” kata Kadinkes kepada Wartatransparansi.com, di Hotel Luminor.

Reza Alifaizin, Ketua PC GP Ansor Sidoarjo yang juga anggota DPRD, meminta agar setelah Cheers dihentikan program pendampingan karena putus koordinasi dengan YLKN, maka kader dan Caregivernya dapat dimanfaatkan dengan dukungan Pemkab Sidoarjo dan Baznas dan lainnya.

Laporan dari Lentera ini, menurut Reza, berarti Cherrs dihentikan, dan sayang kalau dihentikan karena dibawa cukup terasa program dan kegiatannya selama ini, sehingga harus dicarikan lembaga atau instansi yang terus mendukung.

“Diidentifikasi kader dan caregiver supaya tidak berhenti, kekhawatiran saya nanti kalau berhenti yang ODS semakin banyak. Kami berharap gerakan seperti ini diteruskan,” tandas Reza.

Dr Esty menegaskan bahwa keterlibatan YLKN melalui Cheers hanya sekitar 5-7 persen dari data ODS mencapai 5 ribu lebih. Sehingga membutuhkan peran dari seluruh lembaga dan intensi di Sidoarjo, terutama yang hadir seperti Baznas dan lainnya bersama Pemkab Sidoarjo, melanjutkan lebih baik lagi.

Koordinator YLKN dan Cherrs Sidoarjo, Lilik Azkiyatul Masruroh M.Pd, menjelaskan bahwa keterlibatan kader selama ini hanya di Krian, Tarik dan Wonoayu serta sosialisasi dan edukasi di Taman dan Waru. “Itu pun dengan suka duka dan cerita beraneka ragam, dengan setiap dilakukan pertemuan kader untuk mengevakuasi dan saling memberi semangat,” kata Lilik.

Diskusi dengan dipandu moderator aktif, Hartono, konsultan YLKN memberikan banyak saran dan masukan, terutama kader kesehatan dan kader desa, lebih dimaksimalkan untuk  pendampingan program kepada ODS melalui  d

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dengan harapan supaya jumlah ODS tidak  bertambah banyak

Lilik menegaskan bahwa bantuan dari Baznas untuk ODS juga atas dukungan dari bapak Reza. Sehingga ke depan perlu meningkatkan  koordinasi jika melanjutkan program Cheers selama 4 tahun melalui YLKN. (JT)