Oleh Djoko Tetuko
Pengabdian memang tidak pernah ada batas waktu dan jumlah atau nilai. Pengabdian adalah sebuah kesungguhan untuk mengubah ketimpangan, ketidaknyamanan, ketidaktahuan, menjadi sebuah pemahaman bersama guna mengubah menjadi kebaikan, meningkatkan menjadi manfaat bahkan bermartabat.
Sabtu (21/12/2024) di Hotel Luminor Sidoarjo, dari berbagai kalangan diundang menyaksikan penyerahan hasil kegiatan Lentera bersama CHEERS mendampingi ODS dan diskusi tentang “memanusiakan ODS”, sebuah tantangan dan pengabdian semata mata karena ingin mengubah mereka dan masyarakat menjadi lebih berbahagia. Mengambil pelajaran, berguru dari suatu peristiwa di antara kehidupan kita, sekaligus mengambil hikmah dengan menatap niat beribadah.
Sesuai undangan kegiatan dengan dimotori Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara (YLKN) mengundang :
Plt. Bupati Kabupaten Sidoarjo, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidoarjo, Kepala Dinas Kesehatan Kabuaten Sidoarjo,Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Pengelola Program Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, BAPPEDA Kabupaten Sidoarjo, Kepala Dinas Kependudukan Kabupaten Sidoarjo, Kepala DPMD Kabupaten Sidoarjo, Kepala Dinas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Sidoarjo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuna, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Sidoarjo, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Sidoarjo, Kepala Puskesmas Tarik 1 dan 2, Wonoayu, Wonokasian, Krian, Krian Barengkrajan, Taman Waru, Ketua PCNU Sidoarjo, Ketua LKNU Sidoarjo, Ketua PC LAZISNU Sidoarjo, Ketua PC GP Ansor NU Sidoarjo, Ketua PC Fatayat NU Sidoarjo, Ketua Baznas Kabupaten Sidoarjo, Perwakilan Media, dan Perwakilan Kader dan Caregiver di Kecamatan Krian 31. Perwakilan Kader dan Caregiver di Kecamatan Wonoayu 32. Perwakilan Kader dan Caregiver di Kecamatan Tarik.
Hasil diskusi dengan moderator konsultan Lentera Hartono, walaupun hasil sentuhan para kader hanya menyentuh 5-7 persen dari jumlah ODS di Sidoarjo, tetapi sangat bermanfaat. Bahkan sangat terasa bahwa ada upaya memberikan pengabdian dan pengorbanan dalam pendampingan.
Strategi kader menyampaikan program, mendampingi dan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui forum pengajian, tahlil, arisan PKK, dan pertemuan rutin di kelompok organisasi masyarakat, mengangkat harkat dan derajat ODS. “Ketika mengabdi untuk ODS harus dipahami Allah SWT membuka ladang ibadah dan pahala,” kata KH Luqman Hakim, Wakil Ketua Baznas Sidoarjo bagian fundraising kepada Wartatransparansi.com.
Kisah dan cerita menangani dan mendampingi ODS, sungguh perbuatan yang sangat mulai, apalagi mampu mengembalikan martabat penderita ODS menjadi normal kembali atau stabil dalam kehidupan berbangsa dan beragama.
Sebagaimana diketahui menurut Koordinator Lentera Sidoarjo, Lilik Azkiyatul Masruroh M.Pd, bahwa sejak tahun 2020 hingga 2024 Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara (YLKN) telah melaksanakan program CHEERS di Kab. Sidoarjo khususnya tiga kecamatan. Krian, Wonoayu, dan Tarik.
Program CHEERS atau Community Health Empowerment for Early Detecting and Reintegrating of Schizophrenia, merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan komunitas bagi orang-orang skizofrenia atau yang beresiko skizorenia. Program ini diawali dengan menggali pendapat masyarakat umum dan keluarga yang memiliki anggota orang dengan skizofrenia (ODS).
Sebagaimana hasil pendataan, tentang orang dengan skizofrenia baik di kecamatan Wonoayu, Krian dan Tarik bahwa ODS tidak bisa apa-apa, tidak bisa disembuhkan dan lain lain.
Pada tahun 2021 YLKN mulai melakukan rekrutmen kader kesehatan jiwa bekerjasama dengan Puskesmas, bidan desa dan pemerintah desa setempat. April 2021 mulai mengadakan pelatihan kader kesehatan jiwa di tiga kecamatan tersebut.
Pasca pelatihan, para kader kesehatan jiwa bertugas untuk turun ke lapangan mendampingi tiga orang ODS di desanya masing-masing. Kemudian melaporkan kepada Koordinator kecamatan.
Untuk mendukung kesuksesan program ini, kata Lilik, YLKN juga mengadakan orientasi bagi tokoh masyarakat dan tokoh agama agar mereka juga menyuarakan dukungan terhadap kepulihan atau menstabilkan atau menormalkan ODS.
Para tokoh tersebut mengapresiasi kepedulian YLKN terhadap ODS di wilayah Sidoarjo.
Selain itu, forum Caregiver atau pertemuan para perawat ODS di tiga kecamatan tersebut juga dilakukan setiap tahun, sehingga mereka saling getok tular keberhasilan merawat ODS. “Mereka saling bercerita cara merawat ODS nya serta apas saja yang telah mereka lakukan dan alami dalam keluarganya,” tututnya.
Bahkan, lanjut dia, Forum Caregiver ini bisa dikatakan berhasil karena mereka mampu menyampaikan pengalamannya. Beberapa caregiver yang awalnya mengalami kesulitan dalammeminumkan obatnya bisa meniru caregiver lainnya yang berhasil meminumkannya, demikian pula dengan sikap dalam menghadapinya.
Dalam upaya advokasi, YLKN juga melakukan pertemuan antar CSO dan OPD se kabupaten Sidoarjo untuk menggalang komitmen dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan penanggulangan masalah gangguan jiwa dari perspektif advokasi, selama empat tahun ini.
Bahkan, telah dilakukan kegiatan yang sifatnya sektoral maupun kolaboratif lintas sektor dan program, baik yang melibatkan pemerintah setempat maupun lembaga non-pemerintah yang memiliki kepedulian dan komitmen ke arah sana.
“Harapannya pertemuan CSO dan OPD dapat menjadi media koordinasi maupun pembelajaran untuk perbaikan seluruh upaya yang telah dihasilkan,” ujar Lilik.
Sebagaimana lazimnya sebuah proyek yang mendapat dukungan lembaga donor, memiliki keterbatasan dalam sumber daya dan tata waktu. Sejak 2020, proyek CHEERS di Kabupaten Sidoarjo, hanya menyasar 3 wilayah intervensi, yaitu Kecamatan Tarik, Krian dan Wonoayu, dari 18 kecamatan yang ada di kabupaten Sidoarjo. Kemudian pada tahun 2023 Proyek CHEERS menambah 2 kecamatan di Taman dan Waru, meskipun dengan intervensi terbatas.
Secara tata waktu, sejak 2020 hingga 2024 ini telah berupaya untuk mencari model yang tepat bagi upaya penanggulangan masalah gangguan jiwa. “Harapannya, model yang telah dihasilkan dapat dijadikan bahan pembelajaran dan diteruskan dengan sumber daya yang ada di daerah,” tandasnya.
Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab YLKN kepada pemerintah Kab Sidoarjo perlu untuk disampaikan capaian-capaian keberhasilan program dan praktik baik yang telah dilakukan.
YLKN berharap capaian dan praktik, baik yang disampaikan dapat menjadi stimulus untuk Kab. Sidoarjo melanjutkan model program.
Oleh karena itu, YLKN rangka menyampaikan Laporan Akhir Program CHEERS di Kab. Sidoarjo dengan tujuan untuk. Pertama, Memberikan informasi mengenai capaian dan praktik baik program CHEERS di Kab. Sidoarjo selama empat tahun.
Kedua, mendorong komitmen bersama pemerintah Kab. Sidoarjo untuk meningkatkan dukungan bagi kesehatan jiwa khususnya skizofrenia.
Dan ketiga, meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah terkait penanganan kesehatan jiwa khususnya Skizofrenia.
Penghargaan
Kebersamaan YLKN mengabdi selama 4 tahun bersama insan kesehatan di kabupaten Sidoarjo, membuahkan hasil penghargaan kesuksesan skrinning kesehatan jiwa, sebagaimana disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Lakhsmie Herawati Yuwantina M.Kes kepada Wartatransparansi.com, Sabtu (21/12/2024).
Dimana di kesehatan ada Program Kesehatan Jiwa bertujuan untuk pemberian layanan kesehatan jiwa di masyarakat yang dilakukan di seluruh Puskesmas di Sidoarjo.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
Pertama, Skrinning kesehatan jiwa menggunakan form SRQ-29 untuk orang dewasa, form SDQ 11-18 Tahun untuk anak usia 11 hingga 18 Tahun dan SDQ 4-10 Tahun untun anak usia 4 hingga 10 Tahun.
Kedua, Pelayanan Konseling pasien jiwa di Puskesmas. Dan ketiga,
Pelayanan pemberian obat kesehatan jiwa m, baik di Puskesmas maupun diantarkan oleh kader ke rumah pasien jiwa. Serta keempat, Kunjungan rumah pasien jiwa oleh Puskesmas.
Penghargaan yang pernah diterima kabupaten Sidoarjo.
- Penghargaan Skrinning Kesehatan Jiwa Tertinggi Se-Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.
- Penghargaan Skrinning Kesehatan Jiwa Tertinggi Nasional Tahun 2023.
- Penghargaan Posyandu Jiwa Terbanyak Se-Provinsi Jawa Timur Tahun 2024.
Tentu saja penghargaan hanya sebagai simbol apresiasi atas pengabdian. Tetapi pengabdian lebih baik dan mampu menghasilkan perubahan penderita ODS normal kembali, bahkan bermartabat karena sudah sehat adalah sebuah tujuan pengabdian sepanjang masa sebagai bagian mencangkul ladang ibadah di depan mata. Sayang jika terbuang begitu saja.
Apalagi begitu banyak bermanfaat bagi masyarakat, dan sayang pula berakhir begitu cepat. Mari berguru dan mengambil hikmah dari pengabdian kepada penderita ODS, bahwa ini bagian dari cara Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka ladang ibadah dan menenun pahala. Itu berarti program yang sudah baik wajib hukumnya dilanjutkan dengan sungguh-sungguh. (*)