Kediri  

Kehilangan Keluarga, Masa Depan SPY Dijamin Mas Dhito dan Pemkab Kediri

Dukungan Pemkab Kediri untuk SPY, Bocah Korban Pembunuhan di Ngancar

Kehilangan Keluarga, Masa Depan SPY Dijamin Mas Dhito dan Pemkab Kediri
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berbincang dengan keluarga SPY di RS Bhayangkara Kediri terkait kondisi korban selamat pembunuhan di Ngancar (Foto: Istimewa)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Peristiwa tragis pembunuhan satu keluarga di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, menyisakan duka mendalam. Dalam tragedi yang terjadi pada Rabu 4 Desember 2024.

Sebanyak tiga anggota keluarga, yakni Agus Komarudin (38), Kristina (37), dan CAW (12), tewas secara mengenaskan. SPY (8), anak bungsu keluarga tersebut, menjadi satu-satunya korban selamat.

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito, menunjukkan perhatian besar terhadap nasib SPY. Dalam kunjungannya ke RS Bhayangkara Kediri, tempat bocah tersebut dirawat, Mas Dhito memastikan Pemerintah Kabupaten Kediri akan mendukung penuh pemulihan fisik, mental, dan masa depan SPY.

“SPY adalah korban yang menyaksikan langsung peristiwa tragis ini. Trauma healing menjadi prioritas agar dia bisa kembali menjalani kehidupan seperti anak-anak pada umumnya,” ujar Mas Dhito, Minggu 8 Desember 2024.

Mas Dhito mengungkapkan bahwa kondisi fisik SPY telah stabil, namun trauma psikologisnya masih sangat mendalam. Untuk itu, pemerintah menyediakan pendampingan jangka panjang melalui psikolog dan psikiater.

“Kami akan memastikan kebutuhan mental, hidup, dan pendidikannya terpenuhi. SPY harus tetap tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Semua kebutuhannya akan ditanggung Pemkab Kediri,” tegasnya.

Mas Dhito juga berkomunikasi dengan keluarga besar SPY untuk memastikan pengasuhan yang tepat setelah tragedi ini. “Kemungkinan besar keluarga dari pihak ayahnya yang akan merawat SPY. Kami tetap akan memantau agar dia mendapatkan kasih sayang dan perhatian penuh,” imbuhnya.

Mas Dhito juga berharap agar korban SPY dapat bangkit dari tragedi yang dialaminya dan memiliki masa depan yang cerah. “Kami akan berada di belakang SPY untuk memastikan dia tumbuh normal, mendapatkan pendidikan, dan cinta kasih. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tutupnya.

Penanganan di Rumah Sakit

Kepala RS Bhayangkara Kediri, Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, menyatakan bahwa luka fisik SPY, termasuk pendarahan akibat benda tumpul di bagian kepala, sudah tertangani. Namun, trauma mendalam akibat kejadian itu masih menjadi tantangan besar.

“SPY menunjukkan ketakutan yang mendalam, terutama saat bertemu orang baru. Trauma ini masih terekam jelas di ingatannya. Kami sudah menyiapkan tim psikiater untuk mendukung pemulihannya,” jelas Kombes Agung.

Pengungkapan Kasus oleh Polres Kediri

Kehilangan Keluarga, Masa Depan SPY Dijamin Mas Dhito dan Pemkab Kediri
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto sedang memberikan keterangan saat press release tragedi pembunuhan yang terjadi di Kecamatan Ngancar (Foto: Istimewa)

Sementara itu, Polres Kediri berhasil menangkap tersangka pembunuhan, Yusa Cahyo Utomo (35), yang merupakan adik kandung korban Kristina. Yusa ditangkap di Lamongan pada Jumat dini hari 6 Desember 2024.

Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menyatakan bahwa motif pembunuhan adalah rasa sakit hati setelah korban menolak memberikan pinjaman uang. “Pelaku merasa tersinggung dan merencanakan pembunuhan ini dengan sangat keji,” ujar Kapolres.

Yusa menghabisi korban satu per satu menggunakan martil. Setelah itu, ia mengambil barang berharga, termasuk mobil Toyota Avanza milik keluarga korban, sebelum melarikan diri.

Atas perbuatannya, Yusa dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati. “Ini kejahatan yang sangat keji, dan kami akan memprosesnya secara hukum hingga tuntas,” kata AKBP Bimo.(*)