MD KAHMi Sidoarjo Beri Gagasan Paslon untuk Membangun Pendidikan, Ekonomi Digital dan Layanan Publik

MD KAHMi Sidoarjo Beri Gagasan Paslon untuk Membangun Pendidikan, Ekonomi Digital dan Layanan Publik
Foto : Cabup dan Cawabup yang hadir langsung IIn dan Edy didampingi MD KAHMI Sidoarjo.

SIDOARJO (WartaTransparansi.com) – Koordinator Presidium MD KAHMI Sidoarjo, mengharapkan kepada pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, menata niat untuk mendapat ridlo Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta tulis ikhlas membangun Sidoarjo untuk kepentingan masyarakat.

“Semoga dialog bersama Paslon 1 dan 2 ini, menghasilkan gagasan dan pemikiran yang diberkati Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena rahmat dan ridloNya, jika terpilih memimpin Sidoarjo dengan berbagai program pembangunan untuk kepentingan rakyat atau demi kesejahteraan masyarakat,” kata Koordinator Presidium
Majelis Daerah Korps Alumni HMI (MD KAHMI) Sidoarjo, Ahmad Riyadh UB Ph.D.

Keberhasilan pembangunan ke depan, menurut Riyadh, harus lebih fokus pada pendidikan, ekonomi digital, dan pelayanan publik yang bermanfaat untuk masyarakat, sebagai disampaikan saat memberi kata akhir acara dan membuka dialog KAHMI bersama publik dengan Paslon jelang Pilkada serentak, 27 November 2024.

Berlangsung di ruangan Flamboyan Hotel Fave Sidoarjo, hingga larut malam, Senin (11/11/2024). Tidak kurang 100 orang lebih mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, media pers, serta aktifis partai pendukung Paslon, mengikuti dengan seksama selama dipandu moderator Dr M Musfiqon, M.Pd untuk Paslon 2 dan Hadi Ismanto M.Si untuk Paslon 1.

Ahmad Riyadh mempertajam gagasan dan pemikiran tentang peningkatan kualitas pendidikan, membandingkan strata guru pada tahun 1960-1980 awal, begitu mulai dan menjadi profesi kebanggaan.

“Sekarang ini, pendidikan kita, ketinggalan jauh dan itu dilihat dari perjalanan sejarah bangsa ini jika pada tahun 1960-1970 sampai 1980 awal, dulu pilihan pertama masuk perguruan tinggi ke fakultas keguruan, kalau diterima di IKIP atau sekolah guru sangat bergengsi. Kalau tidak diterima, baru masuk ITS atau Unair atau perguruan tinggi negeri lainnya,” katanya, Senin malam.

Hal itu, lanjut Ahmad Riyadh, waktu itu guru menjadi profesi yang diidamkan. Di atas tahun 1980 sudah bergeser, dan kita terdegradasi karena ekonomi buruk.

Guru guru tahun 1970 atau terakhir tahun 1980, rumahnya dimana? Guru sekarang rumahnya dimana? Perbedaan itu menjadi salah indikator tentang starata guru.

“Sekarang ini, sudah ketinggalan jauh dengan Singapura, dimana guru TK 30 juta, SMA 60-70 juta. Kita sekarang malu sama Vietnam yang memprioritaskan guru dan petani menjadi pilihan utama negara dan bangsanya,” tandas Riyadh.

MD KAHMi Sidoarjo Beri Gagasan Paslon untuk Membangun Pendidikan, Ekonomi Digital dan Layanan Publik
Foto : Palson 1 diwakili juru bicara dan sekretaris tim.

Sehingga, menurut dia, guru dan petani menjadi prioritas, karena dengan guru punya kompetensi dan integritas, maka akan lebih cepat memajukan kecerdasan bangsa di negeri itu. Apalagi kalau dikuatkan dengan integritas tinggi membentuk karakter dalam mendidik dengan sungguh-sungguh.

Bahkan, lanjut Riyadh, di sejumlah negara pilihan ke perguruan tinggi, setelah guru dan petani, baru dokter, tentara, dan bidang lain.

MD KAHMI Sidoarjo bersama Yayasan Guru Mulia, kata Riyadh, sudah membahas gagasan untuk kembali memuliakan profesi guru dengan kompetensi dan integritas sangat kuat serta profesional.

“Gagasan ini KAHMI berharap membantu bupati yang akan datang, memberi masukan dan gagasan bupati dan timnya. Agar anak anak kita tidak kalah bersaingan dengan negara lain. Dengan meningkatkan kompeten dan integritas guru

Riyadh menjelaskan, Yayasan Guru Mulia sedang melakukan perubahan dengan mengupayakan
meng up-grade ngaji guru, dimulai guru SD Rp 15 juta, sampai 50 juta. “Kalau gurunya baik kompetensi dan integritas. InsyaAllah ke depan anak didik yang juga anak bangsa ini akan baik,” tandas dosen Umsida ini

Riyadh menegaskan bahwa gagasan KAHMI digelorakan dialog dengan terus menerus memberikan masukan untuk pembangunan yang mampu mengantarkan Sidoarjo bangkit dan lebih baik.

Pada dialog bersama publik dan Paslon 1, Subandi dan Mimik tidak hadir karena sesuatu, diwakilkan juru bicara Nanang Haromain, dengan memperkuat penjelasan visi dan misi yang sudah disebarluaskan ke masyarakat. Terutama melanjutkan program sebelumnya yang akan ditingkatkan hingga 100 persen.

Sedangkan Paslon 2, H Achmad Amir Aslichin dan H Edy Widodo, hadir secara langsung dengan program utama APBD sebagai solusi dengan tambahan anggaran Rp 300-500 juta per dusun per tahun. Bahkan mampu menjawab berbagai pertanyaan tentang plus minus Sidoarjo.

Beberapa audien termasuk Hendra Sukmana pengamat kebijakan publik di Sidoarjo, memberi masukan tentang komitmen terhadap guru swasta juga integrasi pelayanan publik yang cepat, mudah dan dapat diakses semua kalangan, termasuk menyasar ke golongan tua atau lansia.

Iin (panggilan akrab) calon bupati Paslon 2 meyakinkan, bahwa anggaran dusun dengan dilakukan sejak awal musrenbangdus (musyawarah rencana pembangunan dusun) atau muasyawah dusun, maka akan menyelesaikan semua persoalan. “Kalau di tingkat pemerintahan paling kecil, semua urusan terselesaikan insyaAllah ke atasnya akan lebih ringan,” katanya.

Tentu dengan memprioritaskan kebutuhan dusun masing-masing, kemudian disesuaikan dengan program di tingkat kabupaten, dengan ratusan pejabat dan ribuan ASN, serta dikoordinasi dengan program provinsi dan pusat.

Edy, calon wakil bupati Paslon 2, memberikan fokus bahwa pembangunan digitalisasi ke depan, maka produk berkualitas dan kompetitif menjadi prioritas utama. Setelah itu, baru memasarkan dengan digital. Sehingga memerlukan pelatihan dan meningkatkan usaha UMKM atau sejenis menjadi produk unggulan Sidoarjo.

Beberapa permasalahan termasuk, banjir, pertanian, lowongan pekerjaan, sungai, dan ruang publik untuk generasi milineal dan generasi Z, semua dapat dialihkan dengan santai dan terukur. Bahkan peluang Sidaorjo menjadi lumbung pangan juga dibahas. (*)