Bawaslu Goes to School”  Tekan  Money Politik  Pemilih Pemula 

Bawaslu Goes to School”  Tekan  Money Politik  Pemilih Pemula 
Pelaksanaan program "Bawaslu Goes to School di  salah satu  sma Negeri di Kota Mojokerto, Jum’at (18/10/2024), Jum’at (18/10/2024).

MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Dinas Pendidikan danKebudayaan Kota Mojokerto mendukung program program “Bawaslu Goes to School”. dengan sasaran pelajar menengah atas (SMA) serta Universitas di kota Mojokerto. Pasalnya mengedukasi pemilih pemula dinilai cukup penting  mengenahi pengawasan  pemilu serta mencegah praktik politik uang dan kampanye hitam.

“Generasi muda kita memiliki peran besar dalam menentukan masa depan bangsa. Dengan memahami hak-hak mereka dan menolak segala bentuk kecurangan, mereka dapat menjaga demokrasi yang bersih dan transparan. Program ini adalah langkah tepat untuk membekali mereka dengan pengetahuan yang diperlukan,”tegas Pj. Walikota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro. Usai meninjau pelaksanaan program “Bawaslu Goes to School” di  MAN 1 Kota Mojokerto, Jum,at (18/10/2024) pagi.

Menrut Ali Kuncoro,  pentingnya peran pemilih pemula sebagai agen perubahan yang mampu menolak politik uang serta mencegah hoaks dan kampanye hitam yang sering terjadi menjelang pemilu.

Secara terpisah Kadi Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo menjelaskan sejumlah sekolah di Kota Mojokerto telah menjadi tuan rumah kegiatan “Bawaslu Goes to School”. Oleh Bawaslu Kota Mojokerto memberikan edukasi sebagai pemilih pemula pada pilkada serentak 2024 ini.

Dijelaskan pelaksanaan program tersebut dilakukan secara bergilir, di mulai  di SMAN 3 pada Kamis, 10 Oktober 2024, yang diikuti oleh 50 peserta, program ini berlanjut di SMAN 2 pada Rabu, 16 Oktober 2024, dengan 100 peserta. Pada Kamis, 17 Oktober, Bawaslu mengunjungi dua sekolah sekaligus, yakni SMKN 1 dan SMAN 1 Kota Mojokerto, yang masing-masing diikuti oleh 100 siswa.

“Program ini akan terus berlanjut  pada Jum’at, 18 Oktober 2024 ini,  program “Bawaslu Goes to School” menyasar 2 sekolahan dan tiba gilirannya di  SMK Taman Siswa dan MAN 1 Kota Mojokerto,”kata Kadisdikbud.

Ditambahkan, rangkaian kegiatan ini menargetkan para siswa SMA dan SMK, dengan tujuan membekali mereka dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya peran pemilih pemula, pengawasan pemilu partisipatif, serta bahaya politik uang dan kampanye hitam. Melalui diskusi dan sesi tanya jawab, para siswa diajak untuk lebih kritis dalam memahami proses demokrasi dan dampak negatif dari praktik curang.

Ketua Bawaslu Kota Mojokerto, Dian Pratmawati, menekankan bahwa generasi muda harus menjadi agen perubahan dalam melawan politik uang.

“Kita turun ke sekolah untuk menekan praktik politik uang. Generasi muda, terutama pemilih pemula, harus menjadi agen perubahan yang mampu melawan money politics. Selain itu, karena banyaknya penggunaan media sosial, kita juga memberikan edukasi untuk mencegah penyebaran hoaks dan kampanye hitam,” jelasnya.

Program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak siswa menjelang Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, sehingga pemilih muda Mojokerto dapat berperan aktif dalam menjaga demokrasi yang bersih dan transparan.(*)