Maulid Akbar dan Haul Kanjeng Jimat Sosrokusumo

Maulid Akbar dan Haul Kanjeng Jimat Sosrokusumo

NGANJUK (Wartatransparansi.com) – Maulid Akbar Nabi Muhammad Shollallhu Alaihi Wassalam (SAW) dan Haul Kanjeng Jimat Sosrokusumo Nganjuk, berlangsung di Masjid Al Mubarok, Kacangan, Berbek, Nganjuk, Sabtu (29/9/2024).

Acara diawali dengan Khotmil Qur’an sejak habis Subuh, dilanjutkan dengan membaca sholawat berlangsung sejak pukul 07:00. Tidak kurang 20 Habib dan 20 kiai menghadiri acara sangat sakral ini.

Juga tidak kurang 2000 jamaah pria dan wanita, mambanjiri masjid sampai di luar sepanjang jalan depan masjid. Mendengarkan dan mengingikuti bacaan sholawat sepanjang acara dengan hidmat. Bahkan begitu hormat dengan memakai pakaian serba putih.

Alunan sholawat juga diiringi musik Al Banjiri, sehingga suasana penuh dengan doa dan sholawat. Apalagi jamaah pria dan wanita aktif mengikuti pembacaan Maulid secara seksama.

KH Ali Mashuri Hamid Nganjuk, Pimpinan Majelis Al Munawarah 2, Kacangan, Berbek, Nganjuk, langsung memimpin pembacaan Maulid Simtudduror atau Maulid Habsyi dengan diikuti beberapa habib, ulama, ustad, serta undangan.

Kanjeng Jimat ialah KRT Sosrokoesoemo I yang lebih lekat dengan julukan Kanjeng Jimat, adalah seseorang utusan dari Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat untuk menyebarluaskan ajaran Agama Islam ke daerah Berbek yang pada saat itu dihuni mayoritas Agama Hindu-Buddha.

Setelah menjadi penyebar agama Islam, ia pun diangkat menjadi Adipati pertama kabupaten Nganjuk pada tahun 1760 dengan gelar jabatan Kanjeng Raden Tumenggung.

Setelah itu mendirikan masjid dengan memadukan budaya warga setempat. Bahkan di bagian pintu masuk masjid, terdapat sengkalan, atau penunjuk tahun pada kebudayaan Jawa. Sengkalan tersebut berbunyi : Tata Caturing Pandita Hamadhangi. Suryasengkala tersebut menunjukkan angka tahun 1745. Dari sengkalan tersebut bisa diketahui bahwa masjid ini telah dipakai sebagai tempat persembahyangan hampir 300 tahun.

Setelah mengalami berbagai proses, ukuran masjid mengalami perubahan dengan terdapat perluasan pada bagian ruang utama untuk beribadah.

Pada bagian selatan dan barat masjid terdapat kompleks makam yakni makam Mbah Jimat, makam putera Mbah Jimat, hingga pembantunya selama menjabat menjadi Adipati.

Sebagai “pendiri” Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Sosro Koesoemo atau Kanjeng Jimat, Adipati Berbek pertama yang ditunjuk oleh Kraton Yogyakarta. Beliau pengajar agama Islam, dengan situasi dan kondisi yang berkuasa di daerah pada saat hampir seluruh penduduknya masih memeluk agama Hindu dari era kekuasaan Majapahit di kaki gunung Wilis.

Rombongan dipimpin langsung KH Ali Mashuri Hamid ziarah ke makam dengan memanjatkan doa, dan mengenang sejenak perjuangan penyebarkan agama Islam di Berbek dan sekitarnya. (*)